Mohon tunggu...
Maulida Imania
Maulida Imania Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peran Media dalam Pembentukan Karakter Anak

20 Maret 2018   23:56 Diperbarui: 21 Maret 2018   00:04 1023
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
motherandbaby.co.uk

Suatu ketika saya dan teman-teman iseng buka Youtube. Pertama muncul judul, "Thailand Touching Commercial Ads" di beranda akun Youtube saya. Karena saya juga penasaran, saya dan teman-teman coba nonton iklan dari Thailand ini. Benarkah sesuai dengan judulnya?

Dan benar! Saya dan teman-teman terbawa perasaan, kalau Bahasa kidszaman now-nya 'baper' *hehe. Hanya untuk sebuah iklan beras pemuda Thailand menghabiskan durasi tiga sampai enam menit. Tentu iklan yang semacam ini sangat jarang ditemukan di Indonesia.

Konten yang ada dalam iklan tersebut juga sangat menginspirasi. Mereka tidak menyombongkan produk yang mereka promosikan, tetapi mereka menyajikan iklan yang sangat berkualitas dan biasanya iklan tersebut memiliki alur cerita tersendiri. Mungkin bisa disebut juga short movie, ya?

Secara tidak langsung, media commercial Thailand sangat ramah terhadap perkembangan anak-anak usia dini. Bisa dibilang, mereka tidak hanya mengejar rating, tetapi mereka juga memikirkan karakter yang dapat terbentuk terhadap anak-anak usia dini dari tayangan yang mereka buat.

Coba kita bandingkan dengan iklan-iklan di Indonesia. Kebanyakan dari mereka lebih mementingkan bagaimana iklannya itu bisa menjadi trending dan beberapa hanya menunjukkan keunggulan dari produk yang mereka promosikan. Memang tidak ada yang salah, semua itu sah-sah saja.

Namun, ada beberapa iklan yang ditayangkan televisi yang dianggap tidak mendidik. Konten-konten yang disajikan dalam iklan tersebut tidak layak ditonton untuk anak-anak usia dini. Apalagi pada umur tersebut anak mudah sekali menyerap informasi dan sering kali langsung mencontoh dan mempraktekkan apa yang sudah mereka lihat.

Sebenarnya bukan hanya dari iklan-iklan saja, tetapi semua tayangan yang ada di televisi juga harus diperhatikan kontennya. Apakah tayangan itu tepat diletakkan pada waktu ini dan itu. Yang sudah saya amati sekarang ini, banyak tayangan di saluran televisi di Indonesia yang sebenarnya ditujukan untuk orang dewasa, tetapi banyak juga dilihat oleh anak-anak. 

Bahkan, saya saja yang usianya lebih dewasa dari mereka sudah merasa jenuh dengan tayangan-tayangan di saluran televisi nasional. Menurut saya, tayangan tersebut kebanyakan mengejar rating. Jika rating bagus, tayangan tersebut berlanjut terus-menerus hingga jumlah episodenya tidak terhitung dengan alur cerita yang bermuluk-muluk dan tidak cocok untuk konsumsi anak. 

Namun, pada kenyataannya banyak anak-anak yang menonton tayangan tersebut. Dan yang terjadi sekarang ini, bisa dibilang banyak anak yang berperilaku tidak sesuai dengan usianya.

Memang tidak seluruhnya konten yang ada di televisi tidak layak untuk dikonsumsi untuk anak. Dan ada juga iklan di Indonesia yang inspiratif dan juga mendidik. Hanya saja menurut saya belum banyak dan bisa dibilang jarang.

 Dari pengalaman isengsaya bersama teman-teman ternyata bisa memunculkan kisah yang sangat menginspirasi untuk saya*hehe. Dapat disimpulkan, media sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter anak. Media memiliki peran yang sangat vital di era globalisasi sekarang ini. Jika digunakan secara tepat hal ini akan mendukung ke arah terwujudnya peran pembentukan karakter yang sesuai dengan usia mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun