Mohon tunggu...
Imam Kodri
Imam Kodri Mohon Tunggu... - -

Formal Education Background in UPDM (B) Of Bachelor’s Degree of Politics and Social Science, majoring of Public Administration and Master Degree, Majoring of Human Resources. Worked in various private companies over 30 years, such as: PT. Pan Brothers Textile as HRD Assistant Manager, PT. Sumber Makmur as HRD Manager, General Personnel Manager at PT. Bangun Perkarsa Adhitamasentra, Senior Manager of HRD and General affair at PT. Indoraya Giriperkarsa, Headmaster of Kelapa Dua High School, and the last, Head of the General Bureau and Human Resources at ISTN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peran Indonesia dari Rohingya ke Yala

17 September 2017   05:52 Diperbarui: 17 September 2017   06:01 1586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1.1 Wilayah Patani (mencakup 4 Provinsi besar yaitu Pattani, Songkhla, Yala dan Narathiwat) (http://www.cfr.org/thailand/muslim-insurgency-southern-thailand/p12531) Reuters

 Belum lama Pemerintah Indonesia selesai mengadakan kunjungan diplomatik ke Myanmar yang dilakukan oleh Menlu Retno Marsudi untuk perdamaian Rohingya. Pertemuan dengan Jenderal U Min Aung Hlaing serta Penasehat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi, menghasilkan deal-deal penting.

Intinya tindakan kekerasan dihentikan, dan bantuan kemanusiaan dari dunia internasional dapat segera masuk. Dalam kunjungannya Menlu Retno sekaligus memberikan bantuan $ 2 juta untuk kemanusiaan, pembangunan masjid, pendidikan dan kesehatan serta ikut memperjuangkan agar Rohingya mendapat perlakuan adil dari otoritas Myanmar.

Menlu Retno juga berhasil meyakinkan kepada Jenderal U Min bahwa PBB dan dunia peduli untuk membantu rakyat Rohingya yang menderita dan agar diakhiri tindakan kekerasan. Myanmar damai, maka Asia Tenggara juga akan damai, dan akan berpengaruh positip terhadap  perkembangan dan kemajuan bangsa-bangsa Asia Tenggara.

Ibarat mulut Menlu Retno Marsudi masih basah, masih berbusa-busa, ternyata wilayah Yala Thailand Selatan meradang, karena terjadi ledakan bom yang ditanam ditepi jalan oleh pejuang muslim Yala mengakibatkan puluhan orang terluka dan beberapa anggota kepolisian Thailand tewas.

Ledakan bom yang dipasang milisi muslim Yala juga telah  menewaskan militer Thailand yang sedang  menjalankan patrol jaga. Ledakan bom menunjukan bahwa pejuang separatis muslim Thailand mulai bergerak keluar  tidak mau kalah dengan milisi muslim Rohingya yang menuntut kemerdekaan atas wilayah mereka.

Dapat dipastikan akan berlanjut menjadi konflik tak terkendali, liar dan saling menghancurkan antara pejuang muslim Yala melawan tentara Thailand. Konflik ini sesungguhnya telah berlangsung lama sejak 2004 dan telah menewaskan lebih dari 6500 orang tewas dari kedua belah pihak.

Pejuang muslim Yala sesungguhnya  menuntut kemerdekaan dari Thailand atas tanah warisan leluhur Kerajaan Islam Melayu Pattani. Mereka mengaku pemilik sah tiga provinsi yang kaya akan sumber daya alam, yaitu: Pattani, Yala dan Narathiwat di wilayah paling selatan Thailand.

s

 

Mayoritas penduduk di kawasan Thailand Selatan merupakan umat Islam. Reuter
Mayoritas penduduk di kawasan Thailand Selatan merupakan umat Islam. Reuter
Wilayah tersebut semula adalah merupakan bagian dari kesultanan Muslim Melayu yang berdiri sendiri. Kemudian di tahun 1909 dicaplok oleh kerajaan Thailand yang beragama Budha.

Dengan terjadinya konflik berdarah di titik-titik penting dan strategis yang menyebar tak terkendali dari Rohingya sampai menular ke Yala Thailand Selatan secara berturut turut sesungguhnya Asia Tenggara mulai panas dan membara. Konflik Yala bila tidak segera diantisipasi oleh campur tangan dunia khususnya ASEAN akan sangat berbahaya.

Dilihat dari kacamata intelijen, konflik Yala di Thailand Selatan dapat dipastikan sebagai sambungan dari konflik Rohingya. Yang arah sasarannya dibalik itu jelas sekali disebarkan ke konflik yang lebih besar di ASEAN, untuk memperebutkan Laut Cina Selatan, yang sangat strategis dan kaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun