Mohon tunggu...
Imam Kodri
Imam Kodri Mohon Tunggu... - -

Formal Education Background in UPDM (B) Of Bachelor’s Degree of Politics and Social Science, majoring of Public Administration and Master Degree, Majoring of Human Resources. Worked in various private companies over 30 years, such as: PT. Pan Brothers Textile as HRD Assistant Manager, PT. Sumber Makmur as HRD Manager, General Personnel Manager at PT. Bangun Perkarsa Adhitamasentra, Senior Manager of HRD and General affair at PT. Indoraya Giriperkarsa, Headmaster of Kelapa Dua High School, and the last, Head of the General Bureau and Human Resources at ISTN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merawat Kebersamaan dengan Makan Siang Bersama

22 Agustus 2017   19:23 Diperbarui: 22 Agustus 2017   19:52 1012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta PKD LDNU masih mendengarkan Kajian Uml Qur'an yang disampaikan oleh DR KH Mashar MA, di Lantai 8 Gedung PBNU Jln Kramat Raya Jakarta Pusat (16 Agustus 2017),,Sebelum makan siang, foto dokumen pribadi

Para dai dan daiyah peserta PKD LDNU Kajian 7, tidak pernah tampak sombong dan angkuh, khususnya para daiyah muda sifat tawadhu tampak di raut muka mereka yang tulus. Karena pada hakekatnya mereka adalah santri NU, santrinya Hadratusyekh KH Hasjim Asy'ari, oleh sebab itu para Ibu-ibu adalah muslimat NU sejati. 

Mereka ini telah memasuki pendidikan kader dai dari tingkat dasar sampai tingkat kajian, sudah dilakoninya selama hampir dua setengah tahun. Saat ini sudah memasuki jenjang kajian yang kedua yang semakin sulit saja, terbukti peserta PKD 7 dikelas kami semakin susut, pada awalnya berjumlah 80 orang, kini tinggal 15 orang yang aktif. Sisanya hanya "sayup sayup sampai" tak jelas kabar beritanya, sesekali ikut nimbrung berbicara di wa, tetapi belajar di Kajian Ushul Fiqh dan Uml Qur'an mustahil bisa faham hanya lewat wa.

PKD LDNU khususnya angkatan 7 ini termasuk saya sungguh beruntung, pertama, walau sedikit yang mau belajar tetapi yang penting serius dan ikhlas dan yang paling penting berkat doa KH Hasjim Asy'ari, kita sampai dengan anak cucu kita, bakalan khusnul khotimah, Insya Alloh amin. Keuntungan kedua, karena para peserta wanitanya yang aktif berjumlah 7 orang itu adalah ibu-ibu yang sangat baik. 

Begitu baiknya sampai  mereka mau mengurus segala keperluan dalam proses belajar di PKD LDNU sampai kepada urusan makan siang. Persoalan perut yang satu ini seharusnya menjadi tanggung jawab masing-masing peserta, tetapi tidak untuk PKD  angkatan 7 ini, sudah beberapa kali pertemuan sejak masuk jenjang kajian, selalu ada saja sumbangsih nasi lengkap dengan lauk pauknya untuk makan siang bersama, sumbernya dari ibu-ibu angkatan 7.

Para peserta PKD LDNU , sedang mengambil makanan untuk makan siang, dilayani oleh para Daiyah , foto dokumen pribadi
Para peserta PKD LDNU , sedang mengambil makanan untuk makan siang, dilayani oleh para Daiyah , foto dokumen pribadi
Yang saya ketahui ada 7 orang ibu-ibu yang aktif di angkatan 7 kajian  LD NU. Karena jumlahnya juga tidak banyak maka lebih baik saya sebutkan satu persatu. Pertama mbak Daning adalah Sekretaris kelas merangkap kerja ketua kelas, paling muda diantara seluruh peserta PKD LDNU. Sesibuk-sibuknya urusan kerja kantor masih bersedia meluangkan waktunya yang sedikit itu, untuk mengikuti kelas kajian ushul Fiqh dan Uml Qur'an. 

Berikutnya dr khusnul beliau adalah seorang dokter muda, kreatif, bersemangat mendalami kajian Islam dan mau sibuk ngurusi kelas, seterusnya Ibu Anifatul Hana, Ibu Ratnik Ade, Ibu Erni Aryanti, Ibu Rosadah Nalim, Ibu Ulya. Para ibu ini bukan sekali ini saja menggratiskan makan siang kepada para dai dan guru-gurunya, sudah beberapa kali mengadakan makan siang bersama di Kelas Kajian ini.

Perbuatan ini jangan dilihat nilai materinya yang dikeluarkan, akan tetapi tujuan dibalik perbuatan baik itu. Dalam rangka berbuat baik kepada teman-teman sekelasnya khususnya kepada guru tercinta dan para Kiyai di LDNU, adalah barokahnya. Diharapkan kebiasaannya sedekah para daiyah dapat ditiru oleh para dai dan daiyah lainnya. Yang paling penting ikhlas dan mengikhlaskan sebagian hartanya kepada saudara-saudara muslim yang lain, walaupun hanya sekedar membagi makanan siang gratisan.    

Para Daiyah sedang menunggu waktu makan siang bersama. Tampak si kreastor
Para Daiyah sedang menunggu waktu makan siang bersama. Tampak si kreastor
Seluruh peserta khususnya dari para bapak, para ustadz, sangat berterimakasih beruntung mempunyai sahabat, saudara seperguruan para ibu-ibu yang sangat pemurah, murah senyum (bukan mengumbar senyuman sembarangan maksudnya disini adalah keramahannya), murah kerja keras, murah mau mengurus semuanya. 

Hampir semua layanan kebutuhan di kelas kajian mulai daftar kehadiran, informasi bahasan kitab kajian, tugas-tugas menyiapkan kelas kajian, mereka siapkan dengan sangat baik. Untuk urusan makan gratisan, biasanya sekretaris kelas mbak Daning, setidaknya sehari sebelum masuk kekelas kajian sudah memberitahukan lewat wa. " Ustad dan Ustadzah yang budiman setelah selesai kelas, peserta jangan pulang dulu ya, untuk makan bersama beserta para guru dan Kiyai, agar menjadi berkah" Ujarnya.

Ibu Dr Khusnul, Ibu Anifatul Hana, Ibu Ratnik, Ibu Erni Aryanti, barusan selesesai bagi-bagi makanam. Foto dokumen pribadi
Ibu Dr Khusnul, Ibu Anifatul Hana, Ibu Ratnik, Ibu Erni Aryanti, barusan selesesai bagi-bagi makanam. Foto dokumen pribadi
Biasanya setelah kelas kajian selesai Pukul 12.00 wib, para dai dan daiyah dipersilahkan mengambil bungkusan nasi dan bebas memilih lauk pauk yang sudah disediakan. Ada juga beberapa ustadz yang menunggu untuk dilayani 100%. Mulai dari mengambil nasi, lauk pauk sampai minuman minta dilayani ibu-ibu. 

Untung saja ada beberapa ustadzah yang bersedia melayaninya. Dokter khusnul yang biasa menangani tugas-tugas seorang dokter, di kelas kajian ini mau juga ikut serta membagi-bagi makanan siang. Sedangkan mba Daning yang seringkali menjalankan tugas sekretaris Kelas merangkap tugas-tugas ekstra ketua kelas, kali ini terpaksa juga ikut urusan mondar mandir membagikan minuman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun