Mohon tunggu...
Imairi Eitiveni
Imairi Eitiveni Mohon Tunggu... -

PhD Student at University of Melbourne, Australia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cara Mudah Mencegah Bullying di Sekolah

3 Januari 2019   10:14 Diperbarui: 3 Januari 2019   10:26 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Beberapa waktu lalu, saya menghadiri orientasi di TK anak kedua saya. TK ini satu komplek dengan SD tempat anak sulung saya bersekolah. Pas pada saat saya di TKnya, anak-anak SD sedang istirahat/recess selama 30 menit.

Saya mengamati anak SD bermain di lapangan. Ada yang bermain di playground, ada yang main bola, ada yang ngobrol di bawah pohon. Yang menarik, ada guru yang mengawasi anak-anak bermain di luar. Sepulang sekolah, saya bertanya ke si sulung, apa selalu ada guru yang mengawasi saat recess? Dia jawab ya, namanya duty guards, ada 4-5 orang setiap waktu istirahat yang mengawasi murid-murid main. Selama istirahat, anak-anak tidak boleh main di dalam ruangan, harus di luar. Jadi guru-guru bisa mengawasi semua anak sekaligus.

Menurut saya, ini inisiatif yang bagus dari pihak sekolah untuk memastikan tidak adanya bully di sekolah. Jadi selalu ada orang dewasa baik pada saat belajar maupun saat istirahat, memastikan mereka tidak mem-bully murid lain, disamping menjaga agar mainnya aman.

Trus saya jadi ingat, sebuah video yang viral, dimana ada satu murid perempuan berdiri di sudut kelas, dipukuli, ditampar, dan ditendangi oleh teman-temannya, baik perempuan maupun laki-laki. Si anak perempuan menangis, memohon agar teman-temannya berhenti. Satu anak laki-laki bak aktor laga, menendang korban menggunakan jurus tendangan berputar. Sementara itu, teman2 yang lain menyoraki dan merekam. Pikiran pertama saya "dimana guru-gurunya?" Tidak terbayang rasanya kalau itu terjadi pada anak-anak saya.


Tapi saya tidak kaget, marah iya liat anak perempuan itu dianiaya, tapi tidak kaget. Dulu, bully di sekolah saya juga banyak dan terjadi paling sering saat istirahat.Bullying terjadi tanpa ada intervensi. Semua guru-guru berkumpul di ruang guru saat istirahat.

Bullying at school almost seems normal, yet it should not, kalau sekolah bisa mengambil langkah lebih aktif. Sekolah bisa menempatkan guru piket mengawasi anak-anak bermain saat istirahat. Melarang mereka bermain di dalam ruangan, agar tidak ada yang luput dari pengawasan, lebih baik lagi. Di Australia, tempat kami saat ini bermukim, ini sudah dilaksanakan, mudah-mudahan di Indonesia ini juga bisa terjadi.

Imairi Eitiveni

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun