Mohon tunggu...
Iftikar SE
Iftikar SE Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa di kampus yang biasa saja. Sedang berusaha keluar dengan membawa sedikit ilmu yang dapat berguna untuk masyarakat, khususnya di daerah sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kemana Kopi Banten?

28 April 2017   15:53 Diperbarui: 28 April 2017   16:30 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di awal tahun 2017 ini, saya mulai tertarik dengan dengan primadona hasil pertanian yang ada di Indonesia, sebut saja si Kopi. Indonesia tercatat sebagai salah satu Negara yang menghasilkan Kopi terbesar di Dunia. Khususnya pulau Jawa yang memiliki banyak varian kopi, bahkan pada abad ke-19 'secangkir jawa' menjadi minuman terenak di Eropa bahkan Dunia.

Bicara pulau Jawa tentunya tidak lepas dengan yang namanya Banten, provinsi yang berada paling barat dipulau Jawa. Hmm, selama saya menyukai 'si air hitam' ini dan mampir ke beberapa kedai dan warung-warung yang menjualnya, belum pernah saya melihat ada kopi Banten nangkring di toples-toples yang di pajang dalam rak-rak kedai. Yang saya banyak lihat ada Kopi Gayo(aceh), Toraja(sulawesi), dan lain-lainnya.

Sembari nyeruput segelas kopi yang saya pesan, tidak jarang saya bertanya kepada barista-barista(penyeduh kopi) yang ada dengan nada 'bang lu tau kopi Banten?', kebanyakan belum tau keberadaan kopi Banten yang melegendaris itu, hehe. Padahal dunia dan seisinya juga tau, kalau Banten itu daerah yang strategis untuk ditanami Kopi Robusta maupun Arabica. Ya jelaslahh orang kita punya Banten Selatan yang notabene datarannya dataran tinggi. Mending langsung kita lihat data-data kopi yang ada dari sumbernya.

Badan Pusat Statistik Provinsi Banten pada tahun 2009-2014 merilis data dengan rincian sebagai berikut: tahun 2014 tercatat menghasilkan produksi kopi sebanyak 2.524 ton, tahun 2013 hasil produksi menghasilkan 2.607, 61 ton, tahun 2012 produksi kopi menghasilkan 2.525,32 ton, tahun 2011 menghasilkan 2.239 ton, tahun 2010 menghasilkan 2.216 ton, dan tahun 2009 menghasilkan 2.216 ton.

Dari data di atas menunjukan Banten juga masih memiliki potensi kopinya bisa di kenal dan di nikmati warga Indonesia dan dunia. Walaupun masih ketinggalan dengan daerah-daerah lain yang dapat menyentuh angka puluhan ribu ton/tahunnya. Dan menurut beberapa artikel dan data yang saya dapat, petani-petani kopi di Banten juga banyak yang meninggalkan kopi dan menggantinya dengan tanaman atau perkebunan yang lainnya, hal ini disebabkan oleh profit yang dihasilkan dari kopi kurang memuaskan dan perputaran yang sangat lamban. Ini semua tidak lepas dari minat yang kurang dari masyarakat untuk menikmati kopi banten, banyak faktor memang tapi bukan ranah saya untuk membahas ini.

Sekarang tugasnya kita-kita ini sebagai penikmat secangkir air hitam juga sebagai anak bangsa yang ingin melihat daerahnya maju dalam sektor pertanian, yang seharusnya memberikan stimulus untuk petani-petani di Banten. banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengangkat kembali citra dari kopi Banten dan tentunya saya sendiri tertarik dan merasa tertantang dengan ini. Dengan kopi juga dapat membantu menumbuhkan perekonomian Banten.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun