Mohon tunggu...
Zumrotul Arifah
Zumrotul Arifah Mohon Tunggu... Freelancer - hello

Suka Fotografi dan Jalan-jalan :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Demo : Memperingati Hari (Manipulasi) Kesaktian Pancasila

1 Oktober 2013   20:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:08 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_291908" align="aligncenter" width="597" caption="Refleksi 01 Oktober | dok. pribadi"][/caption]

YOGYAKARTA – Kesaktian Pancasila 01 Oktober . Gerombolan mahasiswa melakukan orasi untuk memperingati hari Kesaktian Pancasila siang tadi pukul 10.20 WIB . Beberapa mahasiswa yang tergabung dalam Front Aksi Mahasiswa Jogjakarta ( FAMJ ) menggelar demonstrasi di pertigaan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Jogja. Aksi ini tidak hanya dilakukan oleh Mahasiswa UIN Suka , akan tetapi ada beberapa mahasiswa yang berasal dari universitas swasta lainnya bahkan ada juga universitas negeri yang ada di Yogyakarta

[caption id="attachment_291907" align="aligncenter" width="300" caption="aksi FAM - J | dok. pribadi"]

1380632489237403192
1380632489237403192
[/caption]

Aksi demonstrasi ini , mahasiswa membentuk lingkaran besar yang digelar di pertigaan Jalan Adisutjipto . Di tengah lingkaran besar tersebut mahasiswa secara bergantian melakukan orasi yang menyuarakan secara lantang dan kritis hal – hal tentang sejarah yang sebenarnya mengenai Kesaktian Pancasila . Tidak cukup itu saja mahasiwa menggelar spanduk dan puluhan poster tulisan tangan mengenai celotehan terhadap pemerintah yang menyangkut tentang suara – suara palsu pemerintah tentang nasionalisme. Akibat aksi demonstran mahasiswa ini lalu lintas di sepanjang jalan Adi Sucipto dan Jalan Timoho macet , pengguna jalan dari arah timur tidak mendapatkan akses jalan masuk karena para demonstran memenuhi badan jalan . Hal yang sama juga terjadi dari arah barat banyak mobil maupun sepeda motor berbalik arah sehingga suasana jalan raya tidak karuan . Seluruh kendaraan yang terjebak sudah berada dalam kondisi tersebut terpaksa dialihkan oleh pihak kepolisian . Kegiatan demonstrasi mendapatkan penjagaan ketat dari aparat kepolisian karena sebelum melakukan aksi mereka sudah meminta izin kepada pihak keamanan khususnya polisi untuk membantu kelancaran pengungkapan orasi – orasi mereka .

[caption id="attachment_291902" align="aligncenter" width="300" caption="Jalan Adisucipto macet | dok. pribadi"]

138063143540400663
138063143540400663
[/caption]

FAM – J memblokade jalan agar orasi mereka didengarkan dan dimengerti , namun FAM – J menyilahkan lewat kepada seorang tukang becak dan seorang penjual bakwan kawi , bahkan anggota FAM – J membantu mendorong becak si tukang becak juga membuka jalan untuk pedagang bakwan kawi tersebut . Terkihat dari hal tersebut FAM – J tidak ingin membuat kerusuhan , mereka hanya ingin menyuarakan hati rakyat yang hanya bisa menerima keadaan dan mengikuti alur doktrinasi yang sudah ada .

[caption id="attachment_291904" align="aligncenter" width="300" caption="mahasiswa membukakan pembatas untuk penjual bakwan kawi | dok. pribadi"]

13806318372065912336
13806318372065912336
[/caption]

Menurut mereka, orasi mereka menebarkan kebenaran yang sebenarnya yang terjadi pada masa Presiden Soeharto dalam kejadian 30SPKI beberapa tahun silam juga tentang pernyataan PANASILA yang kenapa baru di diresmikan kesaktiannya pada tanggal 1 Oktober yang padahal sudah tersusun di tanggal sebelumnya . Dalam orasi mereka Fron Aksi Mahasiswa – Jogjakarta  ( FAM – J ) mengajak rakyat untuk mengerti apa yang benar terjadi tidak hanya mengikuti penggedhe – penggedhe yang memberikan uang sekilas .

[caption id="attachment_291905" align="aligncenter" width="300" caption="spanduk : NKRI harga mati | dok. pribadi"]

13806321341735586023
13806321341735586023
[/caption] [caption id="attachment_291909" align="aligncenter" width="300" caption="polisi menjaga berlangsungnya aksi mahasiswa | dok. pribadi"]
1380633206895624060
1380633206895624060
[/caption]

Saat mahasiswa akan membubarkan diri mereka menyanyikan lagu Darah Juang – John Tobing . “ meeereeka diraampaass hak nya …  tergusur dan laapaar … bunda relakan darah juang kami … untuk membebaskan raakyaat… ” sontak semua mahasiswa mengepalkan dan mengangkat tangan kiri mereka serta ikut bernyanyi hingga menghayati .

Entah revolusi seperti apa yang mereka harapkan , mereka mengaku menyuarakan hati masyarakat melalui orasi - orasi mereka tentang pemimpin bangsa ini, semoga pemilu yang akan datang melahirkan pemimpin yang dapat merevolusi Indonesia menjadi lebih baik lagi.

Yogyakarta, 01 Oktober 2013

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun