Menjenguk Ayahanda
Pada hari Selasa, 17 November 2015, dalam perjalanan pulang dari Kantor Camat Aek Nabara Barumun setelah melaksanakan Sosialisasi Zakat, saya sengaja singgah di rumah saudara saya di Desa Sihiuk Kecamatan Lubuk Barumun.
Dua hari sebelumnya, saya mendapat kabar bahwa ayahanda dari saudara saya ini sedang mengalami sakit mata. Berita dari saudara saya ini bahwa tanpa diketahui apa sebabnya, tiba-tiba saja mata ayahnya tidak bisa dibuka. Keadaan seperti itu sudah terjadi sejak dua hari sebelumnya.
Sehingga, karena kondisi ini, saudara saya ini tidak bisa mengikuti syuro pada hari ahad yang lalu di sekretariat JPRMI Kabupaten Padang Lawas.
Sejak mendengar berita itu, sebenarnya sudah ada rencana mau datang ke rumah orangtuanya. Ternyata, bertepatan ada acara di Aek Nabara Barumun, barulah sepulang darisana niat awal bisa terlaksana.
Ayahanda Sakit Mata
Dalam pertemuan hangat bersama keluarga, ayahanda menerangkan bahwa awal mula matanya sakit adalah pada malam sabtu yang lalu. Dimulai rasa gatal dan perih, lalu dicoba dikucek dengan tangan. Setelah itu, ayahanda tidur. Keesokan harinya, saat terbangun, mata sebelah kanan terasa nyeri saat akan dibuka. Sampai-sampai matanya tidak bisa dibuka.
Karena ketepatan hari Sabtu, biasanya waktu kerja  saudara saya hanya sampai jam satu siang, maka ibu menelpon anaknya agar pulang ke rumah. Saudara saya pun datang.
Besok harinya, di hari Ahad, rencana JPRMI mau mengadakan syura. Saya undang lewat sms. Saat saya membaca balasan sms itu, barulah saya mengetahui kalau ternyata ayahanda sakit mata.
Hari ini, dari ayahanda dan ibunda, saya baru tahu, kalau saudara saya sudah kembali lagi ke tempat kerja sejak hari Ahad sore. Cerita ayahanda, pada saat saudara saya  meninggalkan ayahanda, saat itulah parah-parahnya rasa sakit mata ayahanda.
"Tetapi, namanya bekerja dengan oranglain, tidak bisa semau kita. Harus ikut aturan. Makanya dia pulang juga hari minggu sore itu" kata ayahanda.