Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Pilpres dan Kontroversi "Gelar" Ulama

20 September 2018   23:37 Diperbarui: 20 September 2018   23:51 1330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kondisi politik Indonesia jelang Pilpres makin dinamis (untuk tidak mengatakan panas) dan akan semakin dinamis setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) tanggal 20 September 2018 menetapkan pasangan Joko Widodo (JKW) - KH Makruf Amien (MA) dan Prabowo Subianto (PS) -- Sandiaga Salahuddin Uno (SSU) sebagai calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2019.

Pasca deklarasi masing-masing pasangan, perang pernyataan antartim sukses dan para pendukungnya di media sosial semakin ramai. Salah satu hal yang menjadi perdebatan adalah "gelar" ulama yang diberikan kepada Sandiaga Uno. 

Pihak yang kontra mengatakan bahwa "gelar" ulama yang diberikan padanya hanya sebuah akal-akalan dan strategi saja seolah hasil ijtimak ulama I ditaati, dimana saat itu keputusan ijtimak ulama I merekomendasikan agar Prabowo memilih cawapres dari kalangan ulama. 

Ada dua toko ulama yang diajukan, yaitu Ketua Dewan Syuro PKS Habib Salim Segaf Al Jufri dan Ustaz Abdul Somad, tetapi pada akhirnya Prabowo justru memilih wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.

Satu hari sebelum Prabowo mendeklarasikan Sandiaga Uno sebagai cawapresnya, Jokowi memilih ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Makruf Amien sebagai cawapresnya. Nama Mahfud MD yang santer disebut akan mendampingi Jokowi, bahkan telah dipanggil ke istana dan fitting kameja untuk acara deklarasi ternyata batal.

Pihak Jokowi mengklaim bahwa merekalah yang mencintai ulama karena memilih ulama sebagai cawapres Jokowi, sedangkan pihak Prabowo sebagai pihak yang diberikan rekomendasi tersebut justru tidak menaatinya. 

Dipilihnya KH Makruf Amien sebagai cawapres Jokowi tidak dapat dipungkiri juga untuk membantu mengubah citra Jokowi yang dituding jauh dengan ulama atau umat Islam. KH Makruf Amien diposisikan sebagai ulama asli, sedangkan Sandiaga Uno hanya sosok yang diberi gelar ulama hanya untuk kepentingan politik jangka pendek.

Berkaitan dengan definisi ulama, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dinyatakan bahwa ulama adalah "orang yang ahli dalam hal atau dalam pengetahuan agama Islam. 

Dalam Wikipedia dinyatakan bahwa "ulama adalah pemuka agama atau pemimpin agama yang bertugas untuk mengayomi, membina dan membimbing umat Islam baik dalam masalah-masalah agama maupum masalah sehari hari yang diperlukan baik dari sisi keagamaan maupun sosial kemasyarakatan." Makna sebenarnya dalam bahasa Arab adalah "ilmuwan atau peneliti, kemudian arti ulama tersebut berubah ketika diserap ke dalam Bahasa Indonesia, yang maknanya adalah sebagai orang yang ahli dalam ilmu agama Islam."

Pengertian ulama secara harfiyah adalah "orang-orang yang memiliki ilmu". Dari pengertian secara harfiyah dapat disimpulkan bahwa ulama adalah: (1) Orang muslim yang menguasai ilmu agama Islam, (2) Muslim yang memahami syariat Islam secara menyeluruh (kaaffah) sebagaimana terangkum dalam Alkuran dan Assunah, (3) Menjadi teladan umat Islam dalam memahami serta mengamalkannya.

Berdasarkan kepada hal tersebut, maka KH Makruf Amien adalah sosok yang yang sesuai dengan definisi KBBI umum yang dipahami oleh masyarakat secara umum, yaitu seorang ahli agama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun