Mohon tunggu...
Waldy
Waldy Mohon Tunggu... -

Slow but Sure

Selanjutnya

Tutup

Bola

Lisensi dan Wasit Sepakbola Indonesia

1 Mei 2017   20:37 Diperbarui: 1 Mei 2017   21:15 1061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dari saat pssi masih dipimpin dari balik jeruji besi, diketuai oleh manusia setengah dewa, mafia hingga saat ini oleh tentara, masalah sepakbola (kompetisi) Indonesia itu tetap sama, lisensi klub dan kualitas wasit.

Awal Maret lalu, petinggi assosiasi sepakbola Asia (afc) datang berkunjung ke Indonesia. Dalam keterangannya, perwakilan afc tersebut menyatakan bahwa di Indonesia, hanya 3 klub sepakbola saja yang mendapat lisensi sebagai klub sepakbola profesional, yaitu Persib Bandung, Arema FC dan Persipura Jayapura.

Aneh, tentu saja, masalah terkait lisensi klub ini sebenarnya sudah dibahas mungkin sejak 10 tahun lalu. Namun dalam 10 tahun ini, mungkin hanya Persipura Jayapura saja yang mampu mendapat lisensi sebagai klub profesional dari afc. Pertanyaannya, apa yang dilakukan pssi dan klub selama 10 tahun ini.

Sepertinya memang bukan hal yang sulit bagi tim seperti Sriwijaya FC, PBFC, Mitra Kukar, Semen Padang dan tim-tim mapan lainnya untuk mendapat lisensi sebagai klub sepakbola profesional dari afc. Namun, sesuai dengan rilis afc Maret lalu, tin-tim mapan tersebut belum juga dinyatakan sebagai klub sepakbola profesional oleh afc. Kalau klub sepakbola amatir terlalu merendahkan, mungkin tim-tim sepakbola Indonesia berprestasi tersebut masih dikisaran klub sepakbola semi profesional, seperti tim-tim di era Galatama berpuluh-puluh tahun lalu.

 

Yang tidak kalah penting lagi adalah kualitas wasit yang memimpin liga Indonesia. Bicara kualitas wasit Indonesia memang tak ada habisnya, wajar jika afc lebih suka memakai wasit asal Timor Leste ketimbang Indonesi di Pentas Asia. Bohong jika kualitas wasit Indonesia kalah bersaing dengan Timor Leste. Namun memang, yang wasit-wasit Indonesia tunjukkan di Liga Indonesia memang sering membuat penonton menggeleng-gelengkan kepala. Tak hanya di kompetisi sepakbola masa lalu, sepanjang gelaran Liga 1 saat ini juga, wasit menjadi faktor terlemah di kompetisi baru ini.

Bohong juga jika keputusan nyeleneh wasit di Liga 1 karena faktor kualitas dan manusia sebagai makhluk yang tak luput dari kesalahan, tapi lebih ke faktor mental wasitnya sendiri. Dibeberapa pertandingan, sering kali keputusan wasit sangat memihak, biasanya ke tim tuan rumah. Jika menuduh wasit telah disuap tuan rumah kita tidak memiliki bukti, tapi wasit terlihat memang sering  takut  ke pemain khususnya pemain tim tuan rumah, sehingga sering membuat keputusan yang aneh. Pun demikian, wasit tetap mendapat protes dari pemain dari tim yang merasa dirugikan.

Jika orang asing melihat sepakbola Indonesia, mungkin mereka akan kaget melihat wasit didorong-dorong oleh pemain, sesekali malah mendapat bogem mentah dari pemain. Namun, wasit sama sekali tidak bergeming. Jangankan mengkartu merahkan pemain, menegur yang bersangkutan pun tidak. Sebagian pasti menyalahkan pemain. Tapi, dapat dipastikan sepenuhnya bukan kesalahan si pemain itu sendiri.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun