Mohon tunggu...
Icha Nors
Icha Nors Mohon Tunggu... Guru - ibu rumah tangga, pendidik

Berhenti melihat jam/waktu dan mulai melihat dengan mata\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Money

Promosi PAUD? Harus Itu

22 April 2012   07:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:17 3742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melanjutkan artikel saya kemarin, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam strategi marketing dalam pendidikan anak usia dini. Seperti perusahaan, sekolah juga perlu pemasaran dan promosi lho. Iya dong, kalau nggak ada promosi mana ada orang yang tahu kalau kita punya produk? Dan Hampir semua bidang dapat menggunakan konsep pemasaran (marketing concept).

Kenapa pemasaran  dan promosi menjadi hal yang pokok? Karena untuk mengidentifikasi dan mengggambarkan tingkat animo masyarakat terhadap lembaga yang bersangkutan. Tidak hanya lembaga pendidikan yang baru saja berdiri, tapi yang sudah lama berdiri juga perlu promosi, bahkan yang sudah terkenal sekalipun. Sering lihat baliho di jalan-jalan, atau spanduk yang mempromosikan sebuah sekolah yang sudah terkenal kan? Taruh aja UGM, misalnya. Siapa sih nggak kenal rajanya PTN ini? Tapi setiap ada program baru yang ditawarkan, masih selalu berpromosi.

Kegiatan promosi juga dapat digunakan sebagai mekanisme penjelasan dan rasionalisasi suatu penawaran program dengan berbagai keunggulannya, baik dari segi masukan (input), keluaran (output) dan lulusan (outcome). Selain itu promosi sebetulnya juga untuk sarana untuk menyampaikan pertanggungjawaban public tentang proses dan hasil pendidikan yang selama ini dilaksanakan dan dikembangkan .

Citra dan kredibilitas suatu lembaga akan bertahan lama jika kita menyadari, memelihara dan mengembangkan berbagai kondisi baik dari waktu ke waktu. Dengan cara promosi, penurunan animo dapat dijadikan dasar untuk menelusuri kelemahan lembaga secara internal dan factor eksternal yang ikut terlibat dalam pembentukan opini negative pada lembaga. Dari sini kita bisa belajar untuk langkah perbaikan selanjutnya. Itulah mengapa ada lembaga pendidikan yang mahal biaya, jauh lokasinya, sulit masuknya tapi tetap dicari masyarakat.


Strategi Marketing PAUD

Sebenarnya kalau kita cermat, lembaga  paud adalah satu-satunya lembaga pendidikan dasar yang mempunyai banyak produk, karena mengelola pendidikan anak usia 0-6 tahun yang meliputi: TPA (Tempat Penitipan Anak) mulai 0-2 tahun, Toodler (2-3 tahun), PG/KB (Kelompok Bermain ) 3-4 tahun dan SPS (setingkat TK/RA) 4-6 tahun. Jadi lahan garapannya lebih luas dibanding  yang lain.

Konsep strategi pemasaran tetap merujuk pada strategi pemasaran dari ilmu ekonomi yang diadaptasi ke dalam pemasaran lembaga paud.  Konsepnya beorientasi pada kepuasan konsumen tanpa mengabaikan tujuan yang telah ditetapkan, terutama dalam mencari laba secara jangka panjang. Tapi kita harus ingat tujuan semula mendirikan paud bukan semata-mata hanya meraup keuntungan sebesar-besarnya, tapi juga mengedepankan nilai-nilai pengabdian masyarakat.

Empat strategi yang harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan pemasaran yang tepat adalah : Strategi produk, strategi harga, strategi promosi dan strategi distribusi. Lembaga paud bisa menerapkan strategi produk dengan menerapkan konsep:

•    Menekankan ketidakpastian

•    Memahami problem.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun