Mohon tunggu...
Ibu Seno
Ibu Seno Mohon Tunggu... karyawan swasta -

"Selama orang masih suka berkarya, dia masih suka hidup dan selama orang tidak suka berkarya sebenarnya ia sedang berjabatan tangan dengan maut." (Pramoedya Ananta Toer)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bagaimana Cara Mereview Buku?

18 Januari 2012   07:58 Diperbarui: 4 April 2017   17:18 13082
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari yang lalu Mbak Anazkia menuliskan di TLnya meminta diajari cara mereview buku pada seorang temannya, lalu sayapun nyamber di TL nya Mbak Anaz pengen ikut juga belajar mereview buku.

Ya, saya memang kepingin sekali belajar mereview buku yang baik dan benar , setelah mendapat kritik dari suami saya yang ikut membaca draft tulisan saya mengenai buku gedoran depok.  Suami saya bilang, bahwa draft tulisan itu bukan review buku.  Itu sebabnya meskipun buku itu sudah selesai saya baca di akhir tahun lalu, dan saya sudah buat review eh ringkasannya, saya tahan dulu tidak saya posting di blog pribadi saya.

Kenapa suami saya bilang draft tulisan buku gedoran depok yang saya buat itu bukan review buku,   alasannya adalah, tulisan itu terlalu panjang, isi tulisan kebanyakan malah nyeritain isi bukunya, malah nanti bikin orang yang baca jadi males beli bukunya karena sudah saya ringkas di tulisan itu. padahal saya nulis ringkasan itu supaya orang jadi tertarik beli buku itu kan.. (bukan posting berbayar lho..).

Jadi kata suami saya  lagi, mereview buku itu tak perlu meringkas isi buku, tapi tuliskan secara garis besar isi keseluruhan buku itu, tulis aja pendapat kamu tentang buku itu, bagus atau engga, gimana pendapat kamu dari segi ceritanya, bagaimana pendapat kamu cara penuturan penulis itu, jelas atau tidak. Boleh juga diceritakan gimana kualitas kertasnya, kualitas gambar fotonya kalau ada, banyak salah ketik atau tidak. Dan kalau ada tokoh yang bisa dijadikan tulisan gimana sifat tokoh itu, apa kesan kamu dengan tokoh itu, dan masih banyak lagi yang banyak lagi yang si babeh omongin gimana mereview buku itu, tapi yang saya ingat cuma itu aja dulu deh.

Oh ya ada lagi yang saya ingat, kata suami saya juga, yang terpenting sih judul buku dan pengarang harus di sebutkan, penerbit juga boleh disebutkan, jumlah halaman juga sebaiknya disebutkan, karena banyak orang yang melihat buku kadang dengan menghitung jumlah halaman, ada yang suka halaman sedikit tapi judulnya menarik dan sebaliknya.

Begitulah akhirnya, Jika kemudian  beberapa hari lalu saya keukeuh posting tulisan saya mengenai buku Gedoran Depok di sana , itu karena saya ngerasa sayang aja udah capek2 ngetik engga di posting, itu juga postingnya  bukan  di kolom review tapi di blog, tiba-tiba jadi gak pede gitu meletakkan di kolom review setelah di kritik suami saya :-) . Di tulisan itu juga sudah saya tambahkan sedikit apa yang disarankan suami saya tentang review buku, namanya juga masih belajar (belajar mulu kapan pinternya sih !)  nge-review ya, harap dimaklum deh kalau hasilnya  masih berantakan...
Ada yang mau ajari saya cara mereview buku yang bagus, benar dan enak dibaca , yakin deh di kompasiana mah udah banyak yang jago nih ngereview buku,bagi  tipsnya doong..

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun