[caption caption="liputan6.com"][/caption]
Beberapa hari terakhir ini sedang hangat diperbincangkan usia kehamilan menantu presiden jokowi yang 'katanya' tidak sesuai dengan usia pernikahannya.
Pernikahan dilangsungkan tanggal 11 juni, namun acara 7 bulanan digelar tanggal 26 desember. Maka secara logika, umur pernikahan tersebut baru 6 bulan 15 hari atau 6 bulan 2 minggu. Tapi kenapa kok usia kehamilan sudah dianggap 7 bulan??
Ini semua gegara HPHT ( hari pertama haid terakhir). Hpht sendiri adalah hari pertama pada siklus mens terakhir. Tanggal (hari) ini sangat penting karena Hpht inilah yang dipakai untuk menentukan usia kehamilan. Bagi ibu-ibu yang pernah hamil, maka istilah ini tidak akan asing lagi, sebab Hpht ini yang ditanyakan oleh bidan atau dokter saat kunjungan pertama kali untuk periksa kandungan.
Usia kehamilan itu berbeda dengan usia janin. Ini yang harus dipahami. Usia janin adalah usia saat terjadinya pembuahan sel telur oleh sel sperma. Usia janin ini biasa kurang 2 minggu dari usia kehamilan.
Jadi ketika dokter menyatakan usia kehamilan sudah 1 bulan (4 minggu) maka usia janin dalam kandungan sebenarnya baru berumur 2 minggu.
Contoh, anda baru menikah selama 1 setengah bulan (6 minggu), dan istri anda sudah dinyatakan hamil 2 bulan (8 minggu) oleh dokter, anda tidak perlu kaget, karena yang dikatakan dokter tersebut adalah usia kehamilan bukan usia janin.
Kalau usia janin anda adalah baru 6 minggu (sesuai dengan usia pernikahan anda).Artinya saat pernikahan itu adalah masa subur istri anda, dan sel telur tersebut langsung dibuahi saat itu juga (saat pertama kali anda berhubungan ).
Sehingga kalau kita kembali ke kasus anak presiden diatas, usia kehamilan sudah memasuki 7 bulan artinya umur janinnya baru 6 bulan 2 minggu. Pas dengan tanggal umur pernikahannya.
Jadi kesimpulan usia kehamilan 7 bulan tersebut sudah sesuai dengan umur pernikahannya, tidak ada yang aneh dalam hal ini.