Mohon tunggu...
Den Ciput
Den Ciput Mohon Tunggu... Penulis - I'm a writer...

Just Ordinary man, with the Xtra ordinary reason to life. And i'm noone without God.. http://www.youtube.com/c/ChannelMasCiput

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Nando, Penodong di Bus Malam

6 September 2018   02:25 Diperbarui: 6 September 2018   03:18 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bus malam melaju membelah dinginnya malam. Fernando biasa dipanggil Nando gelisah diantara sekian puluh penumpang lain yang terlelap ke alam mimpi. 

Di samping tempatnya duduk, seraut wajah ayu yang tak dikenalnya masih terjaga. Pandangan matanya ke luar jendela yang gelap, sekelam malam. Ssshh... Nando mendesis kedinginan. Berusaha merapatkan jaket jeansnya. Tapi rupanya tak mampu mengusir dingin hawa AC. Tubuh seratus tujuh puluh lima sentimeter itu beranjak berdiri untuk menutup blower Ac. Naas, bus mengerem tiba-tiba.  Hampir saja dia terjengkang dan terantuk seat di depannya.  Tapi... 

Tangan lembut dan hangat memegang pundaknya.  
" Oups!" Serunya tertahan.
" Maaf..." Hanya itu yang terucap sembari malu-malu.
Si manis Cuma tersenyum. Diantara temaram lampu kabin masih tampak manis. Cukup menghibur lara hati Nando. 

" Sendiri? " pertanyaan konyol. Udah tahu sendiri...
" As you see..." Jawab si manis.  
" Dingin banget Ac-nya..." Keluh Nando.  
" Gak kuat dingin? "  

Nando hanya angkat bahu.  Diluar rintik belum juga berhenti. Suasana sebenernya indah. Lampu-lampu berkelip-kelip dikejauhan sana. Bus melaju diantara persawahan. Entah dibelantara mana, mereka tak peduli. 

" Mau turun mana nih...hhmmm, mbak..." Sampai disitu Nando menggantungkan kalimatnya. Menunggu persetujuan di manis ini, maunya dipanggil apa. 

" Owh, saya Nancy.." Tangan mungil itu terulur, Nando menyambut dengan jabatan hangat.
" Nando, Fernando..."
" Fernando? " Mata bulat itu mendadak berbinar. Nando tak tahu apa arti pandangan itu. Pokoknya indah aja. Tak perlu ada alasan kenapa dia menunjukkan keindahan itu. Toh Tuhan menciptakan dunia yang indah ini hanya untuk manusia, dan nggak ada alasan tertentu kenapa Tuhan menciptakan.  

Manusia pun tinggal menikmati aja segala yang ada didunia ini dengan segala kondisi dan siklusnya. Tak perlu meneliti hal- hal yang nggak perlu diteliti serta mempertanyakan kepada Tuhan, "kenapa?"

Kenapa kita lahir, kenapa dan bagaimana kita hidup, serta kemudian kembali berkalang ditanah Tuhan, nggak perlu kita pertanyakan itu. Termasuk bagi yang jomblo, tak perlu bertanya kenapa Tuhan tak kunjung kasih pasangan. Jangan kawatir, Tuhan pasti kasih kok. Itu janji Tuhan. Dan Tuhan selalu menepati janjiNya. Emang manusia, ingkar mulu. Sok tahu mulu, dan kadang lancang. Meneliti hal-hal yang udah Tuhan ciptakan untuk hal-hal yang kadang gak berguna.  

Soalnya pernah tuh, ada profesor yang meneliti bahwa kecoak bisa hidup sepuluh hari dengan kepala terpenggal.  

Nah, lalu apa faedahnya buat kehidupan manusia?  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun