Mohon tunggu...
Deddy Huang
Deddy Huang Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Marketing Enthusiast | Blogger | Food and Product Photographer

Memiliki minat di bidang digital marketing, traveling, dan kuliner. Selain itu dia juga menekuni bidang fotografi sebagai fotografer produk dan makanan. Saya juga menulis di https://www.deddyhuang.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Minuman yang Saya Tenggak Itu Bukan Coca Cola, Melainkan...

22 Mei 2018   12:19 Diperbarui: 22 Mei 2018   13:15 2597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: shiny--shadow.deviantart.com

Kebahagiaan semasa kecil waktu selesai bermain kejar-kejaran adalah masuk ke dapur kemudian buka kulkas. Kesejukan yang didambakan adalah berdiam lama di depan pintu kulkas merasakan hembusan udara sejuk. Seketika saat itu aliran dingin menyelimuti badan. Apalagi waktu lihat di dalam kulkas ada botol coca cola segar. Nikmat mana yang ingin kau dustakan lagi. 

Minuman bersoda ini memang favorit, mulai dari anak kecil hingga dewasa. Varian botol kaca atau plastik sejak dulu selalu diincar oleh keluarga. Maka tidak heran kalau di tiap rumah tidak ada coca cola tersedia di dalam kulkas. 

Bagi ibu bijak, mereka suka mengkreasikan coca cola menjadi minuman soda enak. Tetapi, tahukah kalian bahaya coca cola yang diminum di rumah orang Palembang? Apalagi menjelang lebaran ini, bahaya bisa dua kali lipat!

Saya punya pengalaman masa kecil yang membuat saya sekarang harus mengecek tiap melihat botol Coca Cola. Entah itu di rumah sendiri atau di rumah orang saat bertamu.

 Ceritanya waktu saya sedang haus karena cuaca luar biasa panas sekali, saya pun segera melihat isi kulkas. Biasa kulkas selalu terisi penuh dengan makanan. Pucuk dicinta ulam tiba, satu botol penuh coca cola ukuran 1,5 liter bagaikan godaan untuk diteguk.

"Glek... glek.. glek.." dua detik saya teguk saya langsung teriak menyemburkan kembali "coca cola" yang baru saya teguk. 

"Aaahhkkk..." saya langsung cari air putih dan segera minum sebanyak mungkin.

Jujur saja saya tidak tahu dari mana awal mula orang-orang Palembang senang sekali mendaur ulang botol coca cola untuk diisi dengan cuko pempek. Padahal masih banyak botol-botol lain yang bisa digunakan. Namun, ketika saya tanya ke ibu kenapa dia suka isi cuko pempe di botol coca cola bekas. Jawabannya sungguh membuat saya terperanjat. 

"Mama sengaja biar kamu nggak celamitan lagi!" serunya sambil kita tertawa bersama.

Iya iya saya mengaku kalau dulu waktu kecil lumayan celamitan buat ambil makanan di dalam kulkas. Tidak tahu makanan milik siapa saya pasti ambil dan habiskan. Ketika ditanya mana makanannya saya jawab tidak tahu. Akhirnya ibu punya ide menjebak "si celamitan" dengan cara menukar isi coca cola dengan cuko pempek. Lantaran di rumah hanya saya senang minum coca cola langsung dari botolnya, dia mulai mencari ide bagaimana supaya saya kena batunya sendiri. Voila, dia berhasil!

Tebudi
Tebudi
Kisah masa kecil itu tentu saja membekas sampai sekarang. Waktu kami buka bersama di kantor, tanpa sengaja salah satu teman juga meneguk "coca cola cuko" dan membuat kami yang melihat aksinya melonggo bingung. Dia berteriak sendiri saat tidak sengaja meneguk cuko pempek. Nyatanya memang halusinasi saat berpuasa itu adalah benar dan bisa terjadi saat orang-orang kurang konsentrasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun