Mohon tunggu...
Deddy Huang
Deddy Huang Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Marketing Enthusiast | Blogger | Food and Product Photographer

Memiliki minat di bidang digital marketing, traveling, dan kuliner. Selain itu dia juga menekuni bidang fotografi sebagai fotografer produk dan makanan. Saya juga menulis di https://www.deddyhuang.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Mitos atau Fakta, Orang Palembang Itu Wajib Hirup Cuko Pempek saat Berbuka

17 Mei 2018   22:23 Diperbarui: 18 Mei 2018   20:53 4241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pempek Palembang (sumber : deddyhuang.com)

Bukan hanya satu orang yang bertanya rasa penasaran mereka dengan orang Palembang. Kenapa orang Palembang berbuka malah ngirup cuko sih, kok perutnya kuat?

Logikanya cuko pempek itu memiliki kandungan asam dan pedas. Bisa jadi bukan menu takjil yang tepat untuk berbuka puasa. Rata-rata reaksi teman-teman saya seperti itu, mungkin kalian yang sedang membaca juga berpikiran sama. Kasihan lambung yang selama satu hari penuh tidak terjamah oleh makanan.

Akan tetapi, itulah keunikan yang bisa kalian jumpai tentang kearifan lokal orang Palembang saat berbuka puasa. Pasti kalian akan menemukan sepiring penuh pempek bersama cuko di meja makan.

Sulit menyangkal kalau sebagai orang Palembang tidak menyukai pempek, kecuali kalau kalian pernah memiliki trauma atau alergi makan ikan. Sebab ada salah satu kenalan saya dia takut makan pempek oleh karena punya trauma ketelan duri ikan. Saya cuma bisa geleng-geleng kepala waktu mengajak dia ke warung pempek. Saya berani taruhan kalau dia bakal menyesal karena tidak mencicip pempek langsung dari Palembang!

Cari pempek Palembang, mana yang paling enak?
Kalau kalian pernah datang ke Palembang, tentunya juga tahu kalau tidak sulit menemukan warung pempek. Apalagi di bulan Ramadhan seperti ini jumlah penjual pempek dua kali lipat tumpah ruah di Pasar Bedug. Kalian tinggal memilih dagangan pempek dari mereka.

Pasti kalian akan bertanya, kalau begitu mana warung pempek yang enak di Palembang? Pertanyaan ini cukup sulit untuk dijawab, sebab setiap penjual pempek memiliki resep rahasia yang tidak diketahui.

Namun, umumnya mencari pempek yang enak pertama saya akan lihat dari kondisi warung tempat dia berjualan, higienis atau tidak. Kedua, harga pempek akan menjadi faktor penentu bahan yang digunakan. Ketiga, warna pempek apakah masih segar atau tidak.

Memang agak sulit jika memberikan pandangan mengenai mana pempek paling enak di Palembang. Sebab setiap lidah kita memiliki preferensi rasa yang berbeda. Namun, saya lebih suka makan pempek sehat atau pempek yang memang buatan sendiri. Selain cita rasa dan kebersihan sudah terjamin, jumlah kuantitas pempek yang didapat pun bisa lebih banyak.

Tempo lalu, kami dari Kompasianer Palembang pernah mengadakan pelatihan membuat pempek sehat. Kalian bisa intip resep dan cara membuatnya di sini. Siapa tahu di sela waktu kosong menunggu buka puasa kalian bisa menyiapkan sendiri sebagai takjil berbuka.

Bahan membuat cuko pempek (sumber : deddyhuang.com)
Bahan membuat cuko pempek (sumber : deddyhuang.com)
Enak tidaknya pempek, diukur dari rasa cuko pempek
Selanjutnya teman makan pempek adalah kuah cokelat kental pedas yang wajib ada menemani makan pempek. Namanya cuko. Ada istilah kalau cuko-nya sedap pasti pempeknya enak. Skala enak tidaknya pempek dilihat dari cuko yang kental sehingga tanpa sadar kita banyak melahap habis.

Apa yang membuat cuko pempek terasa begitu sedap dan kental? Padahal bahan dasar yang digunakan seperti gula merah batok, bawang putih, asam jawa, cabe hijau, dan merah. Rahasianya terletak pada hasil bisa jadi tidak sama kalau dibuat sama masing-masing orang. Tekstur cuko yang enak bisa didapat dari bumbu-bumbu yang sudah dihaluskan dimasukkan dalam lemari es selama semalam kemudian besoknya baru dididihkan bersama gula merah batok. Itu menurut mbak Tika ketika dia mengajarkan cara membuat pempek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun