Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola

Kecam Wasit Bermasalah, PSSI Buka Borok Sendiri ?

29 Agustus 2015   19:52 Diperbarui: 29 Agustus 2015   20:12 3546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto : www.beritasatu.com

Selamat malam semua, maksud hati ingin mencari celah untuk memojokan keberadaan turnamen Piala Kemerdekaan yang dilaksanakan oleh tim Transisi bentukan Kemenpora, Ketua Komisi Disiplin PSSI, Ahmad Yulianto mengumbar pemberitaan bahwa ada sosok wasit hantu atau fiktif yang bertugas di turnamen Piala Kemerdekaan yang sedang berlangsung saat ini yaitu atas nama wasit Aris Munandar.

Seperti yang disampaikanya dalam konferensi persnya di kantor PSSI kemaren (27/8), dimana Ketua Komisi Disiplin PSSI itu mengatakan bahwa Aris Munandar dan Bagong Yuwono (asisten wasit) adalah dua sosok wasit yang memiliki rapor merah dan bermasalah, karena terbukti dan mengakui pernah menerima uang sebesar 50 juta rupiah saat memimpin pertandingan pada tahun 2013 lalu. Atas pelanggarannya itu Aris Munandar dihukum seumur hidup sementara Bagong Yuwono mendapatkan sanksi empat tahun.

Hal itu diketahui berdasarkan hasil penelusuran Komdis PSSI, bahwa ternyata Aris Munandar tercatat tiga kali memimpin pertandingan dalam waktu yang bersamaan seperti yang disampaikanya “Aris Munandar menjadi inspektur wasit di dua lapangan pada saat yang bersamaan. Artinya, mana mungkin Aris Munandar itu bisa hadir di dua lapangan? Ini berarti ada satu yang fiktif tetapi diberi nama Aris Munandar” tegas Ahmad Yulianto .

Menangapi pernyataan Ketua Komisi Disiplin PSSI, Ahmad Yulianto tersebut, Aris Munandar yang menjabat Ketua Komite Wasit pada Piala Kemerdekaan itu akhirnya buka suara dan memberi penjelasan terkait dengan tudingan PSSI yang sekaligus mempertanyakan perannya dalam Piala Kemerdekaan "Yang jelas, PSSI mengutarakan itu hanya bertujuan untuk menggembosi turnamen kemerdekaan," tukas Aris Jumat (28/8). Dan Aris Munandar mengatakan bahwa hal itu terjadi adalah kesalahan dari pihak panitia penyelenggara Piala Kemerdekaan "Ada kesalahan dari Panpel, kenapa nama saya ada di dua tempat? Dan salahnya, saya juga tidak konfirmasi dulu. Saya juga tidak memimpin pertandingan, tapi inspektur wasit," ujar Aris di Gedung Kemenpora, Jumat (28/8/2015) dan menambahkan "Sebenarnya ada inspektur wasit dan pengawas pertandingan di sana. Cuma panitia pelaksana (panpel) menulis nama saya semua. Itulah kesalahan panpel,"  dan  "Saya ada di salah satu tempat, kalau tidak Serang ya Cilegon. Karena sebagai inspektur saya selalu bergantian dengan M Odi Sodikin," tambahnya jadi dapat dikatakan bahwa Aris Munandar sebetulnya berbagi tugas/peran dalam Piala Kemerdekaan dengan wasit M. Odi Sodikin.

Tapi yang menarik dari semua itu adalah pengakuan berikutnya yang dilontarkan Aris Munandar yang menceritakan kronologis dari kasus yang menimpanya dua tahun lalu itu dan mengakibatkan dia disanksi seumur hidup dari PSSI. Dia menjelaskan bahwa duduk persoalanya yaitu ketika dalam pertandingan Divisi I kal itu, ia bertugas sebagai inspektur wasit bersama dengan 2 pengawas pertandingan, 6 wasit, dan 6 asisten wasit.

Kronologisnya adalah kala itu ia menerima Rp.50 juta untuk meloloskan Martapura FC. Uang Rp50 juta itu lalu dibagikan kepada 18 orang, termasuk untuk Komite Wasit PSSI Jimmy Napitipulu. "Kami terima uang 50 juta, itu setelah hampir semua pertandingan selesai, diberikan oleh Frans Sinatra Huei (pelatih Martapura FC). Yang 10 juta untuk Jimmy, 5 Juta untuk Jaka Mul, dan 5 Juta lagi untuk Mansur Letaluhu. Yang 30 juta itu dibagi untuk 15 orang dari inspektur wasit 1 orang, pengawas pertandingan 2 orang, wasit 6 orang, dan asisten wasit 6 orang  masing-masing terima dua juta," tutur Aris dan yang mengagetkan adalah pengakuan berikutnya "Saya menerima uang dari pelatih Martapura FC saat itu Frans Sinatra Huwae untuk meloloskan mereka dari Divisi Utama. Karena kalau tidak saya lakukan, maka Komite Wasit tidak akan memakai saya lagi sebagai wasit," tegasnya dan anehnya menurt Aris Munandar hanya dia dan Bagong Yuwono yang jadi terhukum "Saya tidak habis pikir saya sendiri yang dihukum seumur hidup, yang lain 5 tahun pada waktu itu. Padahal yang saya dengar informasi dari salah satu wasit yang mendapat informasi dari ofisial Persikutim, bahwasanya pengurus PSSI menerima 400 juta sebelum pertandingan di event itu," ungkap Aris.

Nah…. kalau sudah begini apa PSSI bukannya buka borok sendiri ? yang sudah jelas-jelas selama ini sudah ditutup-tutupi oleh wasit yang disebut bermasalah tersebut yaitu Aris Munandar & Bgong Yuwono dan tentu akibat dari nyanyiannya itu jadi memperjelas apa yang selama ini memang terjadi pada pemegang otoritas kekuasaan tertinggi persepakbolaan tersebut (PSSI) ya memang seperti itu termasuk dengan apa yang saat ini kembali diperiksa ulang terkait sepakbola gajah antara PSS Sleman Vs PSIS Semarang yang belakangan malah diketahui sudah di skenariokan sementara sang Hery Kiswanto (Pelatih) dan beberapa pemain sudah menjadi pesakitan……alias menangung malu dan sanksi seumur hidup.

Sementara itu ada juga yang menarik dari pengakuan beberapa wasit yang turut memimpin pertandingan pada Piala Kemerdekaan 2015 ini  yang memang hanya diikuti oleh satu wasit dari ISL dan tiga wasit berasal Divisi Utama karena memang ada ancaman dari PSSI bagi wasit yang turut memimpinpertandingan pada Piala Kemerdekaan yang di gagas oleh tim transisi Kemenpora tersebut . seperti yang disampaikan wasit Solikin yang yang berasal dari Liga ISL menyatakan para wasit siap menyukseskan pertandingan Piala Kemerdekaan "Saya mewakili perangkat pertandingan yaitu wasit yang fair play dan kami akan bener-benar menunjukan sepakbola yang bermartabat," imbuh Solikin.dan menambahkan " Mungkin selama ini keamanan kami terancam klub kalah, wasit jadi sasaran. Kedepan kami sudah dijamin oleh pemerintah bahkan presiden sendiri katakan tidak ada lagi seperti itu," ujar Solikin beberapa waktu yang lalu di kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat (7/8).

Sementara itu perlu juga diketahui, bahwa pada Piala Kemerdekaan kali ini juga dikatakan bagi wasit yang menyimpang dalam memimpin pertandingan akan mendapat sanksi setimpal  seperti yang disampaikan Aris Munandar yang menjabat sebagai Ketua Komite Wasit di Piala Kemerdekaan ini "Kalau ada wasit yang main-main, terima iming-iming, itu komite sendiri yang akan hukum. Bukan hanya sanksi organisasi seperti di PSSI kemarin. Tapi kami siap masuk ranah hukum," tegas Aris………Ok lah… kalau begitu ……semoga saja kedepanya Sepakbola di Negri tercinta ini akan menjadi lebih baik ……….amin ……selamat menikmati.

Borneo 29 Agustus 2015

Salam Olah Raga

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun