Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola

Asa Reformasi Total Sepakbola Itu Masih Ada

1 September 2015   22:36 Diperbarui: 1 September 2015   22:54 1667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto : twitter.com

Selamat malam semua, jujur sebetulnya tulisan ini adalah postingan yang tertunda karena sesuatu dan lain hal karena kesibukan didunia nyata menjadi terlupakan, tapi barusan saya mencoba kembali melihat draf tulisan yang pernah mau diposting itu ternyata masih ada korelasinya dengan berita teraktual mengenai persepakbolaan Nasional saat ini khususnya menganai rasa optimis dan semangat untuk melakukan reformasi total persepakbolaan itu masih ada dan hal itu disampaikan langsung oleh orang nomor satu di Republik ini yaitu Presdien Joko Widodo dalam pidatonya pembukaannya sebelum kick off Turnamen Piala Presiden di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Minggu (30/8/2015), di Gianyar, Bali kemaren.

Dengan sedikit mengkuta-katik redaksinya saya kembali mencoba menyampaikan apa yang ada dipikiran saya setelah membaca kedua tulisan yang diposting beberapa hari yang lalu yaitu masing-masing tulisan dari sahabat Waldy dalam tulisanya  kepalang-tanggung-nyebur-saja-sekalian-bagaimana-menpora (29/08) yang kalau boleh disimpulkan, tulisan itu merupakan ungkapan kekecewaanya yang mendalam dari bro Waldy terhadap baik itu Menpora maupun PSSI dimana bro Waldy lebih menekankan kepada dibutuhkan ketegasan dari Menpora terkait dengan mereformasi PSSI seperti yang ada dalam tulisannya “PSSI adalah trah yang saat ini berkuasa. Sulit mengingkarinya, bahkan ini sudah berlangsung selama puluhan tahun. Jadi kalo ingin mereka benar-benar hengkang dari jagad urus-mengurus sepakbola, ya bentuk federasi yang baru dan isi juga dengan orang-orang yang baru dan mau berkompromi dengan Pemerintah. Kalo mentoknya di statuta FIFA, kan memang itu yang diingankan Pemerintah agar FIFA "harus" tunduk pada aturan dalam negeri Indonesia. Kalo toh FIFA tidak terima ya tinggal acuhkan saja sampai mereka terima”

Dan Berikutnya tulisan dari rekan Agus Waliet dalam tulisan info-menpora-dan-tim-transisi-mulai-kehilangan-arah (28/08) yang juga kalau boleh disimpulakn bro Agus Waliet ini mulai merasakan kecewa juga terkait dengan lambanya langkah yang diambil Menpora dalam menyelesaikan kisruh ini, dan hal itu secara khusus tercermin dari ungkapanya “langkah langkah MENPORA dalam menyelesaikan programnya yang berjudul TATA KELOLA SEPAKBOLA YANG BAIK..Mereka bilang telah ada roadmapnya” dengan menegaskan bahwa  “Sejauh ini, memang "tampak"nya belum ada langkah langkah nyata ke arah itu, atau entah sampai dimana perjuangan yang telah mereka lakukan disaat PSSI "mati suri".dan terakhir yang saya tangkap adalah sebuah usulan dan harapan yang disamapaikan bro Agus Waliet agar “mulailah langkah langkah itu dibuat nyata, bila perlu seminarkan atau undang seluruh stake holder sepakbola di tanah air, bagikan road-map yang telah ada, bahas dan diskusikan satu persatu, lalu bermusyawarah untuk bermufakat dalam mencari jalan keluar yang terbaik...

Nah…..kalau dikaitkan dengan Pidato presiden kemaren tentu semua itu dapat menjadi  jawaban atas keraguan dari kedua sahabat diatas, dimana seperti kita ketahui bahwa Pak Presiden ternyata masih tetap optimis dan dengan semangat yang sama terkait dengan perbaikan tatakelola sepakbola Nasional yang digagas Menpora tersebut agar supaya semuanya itu terus dilakukan/dilanjutkan karena Presiden yakin bahwa para penggila sepakbola Tanah Air pasti ingin persepakbolaan nasional kian maju. Untuk itu Presiden menyatakan bahwa pentingnya reformasi sepakbola itu dijalani ya tentunya dengan kesabaran dan semangat rela berkorban bagi semua pihak yang terlibat. Dan ingat hal ini disampaikan Preresiden di depan kedua orang paling penting dan berpengaruh dalam kisruh sepakbola Nasional ini yaitu Menpora Imam Nachrowi dan Presiden PSSI La Nyala Mattaliti  itu sendiri, bahwa pentingnya reformasi total persepakbolaan itu seperti yang sudah saya tulis di tulisan saya kemaren presiden-pembenahan-total-reformasi-persepakbolaan-pilihan-yang-harus-kita-ambil

Apa lagi hal itu disampaikan Presiden dengan tingkat kepercayaan diri yang tinggi serta berani mengatakan bahwa tidak masalah dengan sanksi FIFA, ketimbang kita tak pernah berprestasi, demi berorientasi ke masa depan yang lebih baik beliau menekankan bahwa reformasi total persepakbolaan itu mutlak harus dilakukan. Memang untuk itu semua memerlukan langkah besar, kesabaran, dan pengorbanan karena Sanksi FIFA itu sendiri sesunggguhnya tak akan terjadi selamanya justru mungkin dengan adanya sanksi tersebut kita menjadi berkesempatan untuk memperbaiki tatakelola sepakbola nasional itu sendiri ………… jadi apa masih ada yang perlu diragukan dengan tekad presiden ini ? tentu tidak ….justru ini tentu diharapakna dapat menjadi dorongan moral bagi Menpora untuk tetap melanjutkan misinya memperbaiki tatakelola persepakbolaan nasional ini.

Sekali lagi bagi kedua sahabat diatas Waldy dan Agus Waliet ….mari tetaplah semangat dan teruslah menulis dengan rasa optimis yang tinggi terkait persepakbolaan nasional ini. Kalaupun ada perbedaan pandangan diantara kita tentu itu menjadi wajar dan sah-sah saja tergantung dari mana kita melihat duduk persolanya …he…he…kalau bukan kita siapa lagi bro……lanjutkan …….selamat menikmati.

Borneo 01 September 2015

Salam Olah Raga

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun