Mohon tunggu...
Paulus Darma Wicaksono
Paulus Darma Wicaksono Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mencoba menjadi mata untuk berita di tiap sudut

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kos-kosan Campur?

16 Juni 2013   22:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:55 4791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Paulus D. Wicaksono

Kost Cewek Penghuni Cowok, Kost Campur ?

Sering kita lihat, tidak hanya kost yang berstatus kost campur yang ditempati penghuni cewek dan cowok. Kost yang bertuliskan hanya menerima cewek atau cowok saja, seringkali ditempati penghuni lain seperti cowok atau cewek. Banyak orang beranggapan bahwa kost campur membawa ‘malapetaka’ bagi warga sekitar kost suatu daerah. Namun tidak sedikit pula dari para penghuni kost khusus cewek atau cowok membawa orang lain ke tempat mereka seperti, salah seorang penghuni kost cowok membawa teman ceweknya beberapa kali atau bahkan sering. Hal tersebut akan mengurangi kecurigaan warga sekitar karena kost tersebut berstatus kost cowok, jadi sangat sedikit dari warga sekitar yang memandang negatif kost itu. Ketika kita melihat seorang cewek dan cowok bersamaan sepanjang hari, pemikiran awal atau mind set kita akan beranggapan bahwa kedua orang tersebut melakukan hal yang ‘tidak-tidak’. Kristianus Faryanto atau akrab disapa Yanto selaku penjaga kost ini mengungkapkan bahwa, ia telah memberikan beberapa aturan lisan dan tertulis kepada seluruh penghuni kost ceweknya. “Ada beberapa teman saya yang cowok, saya perbolehkan tinggal di kost cewek yang saya jaga ini karena mereka adalah teman dekat saya yang bisa saya percaya,” ucap remaja remaja berdarah Manggarai ini.

Menurut Yanto, pengelolaan kost yang ia terapkan selain membuat beberapa aturan lisan dan tertulis ialah dengan memberikan batas waktu tertentu terhadap teman-temannya yang cowok untuk berinteraksi atau bergaul dengan tetangga mereka yang cewek dan juga tetap menghormati mereka. Pengelolaan yang baik tidak cukup jika tidak ada pengawasan, walaupun penghuni cowok adalah teman terdekat Yanto namun ia tetap menegur dengan sapaan sesama teman terhadap mereka jika ada beberapa hal yang tidak sesuai aturan. Sebenarnya baik kost campur maupun kost khusus cewek atau cowok tidak menjadi masalah selagi terdapat pengawasan langsung dari penjaga atau pemilik kost. Hal tersebut ditanggapi positif oleh Paulus Daur selaku penghuni kost cewek yang dijaga oleh temannya itu. “Banyak orang yang memandang kost campur langsung mengarah pada sisi negatifnya, padahal mereka tidak tahu apa-apa,” ujar Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta Faklutas Ekonomi ini. Paulus memilih ­ngekost di tempat temannya itu karena selain murah juga nyaman. Menurut Paulus ada beberapa sisi positif saat berada dikost cewek yaitu, semangat belajar semakin meningkat karena keinginan menonjolkan diri terhadap penghuni kost cewek lain, bisa lebih memahami karakter seorang cewek seperti mengenal cara belajarnya dan cara bergaulnya.

Dari sisi pengamat sosial, kost campur untuk kepentingan banyak orang terutama warga yang tinggal disekitar kost tersebut mungkin agak mengganggu ‘pemandangan’ mereka, karena selalu mengarah ke hal-hal yang negatif. Dra. E. Yuningtyas Setyawati, M.si. selaku dosen FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta ini menjelaskan bahwa, idealnya sebuah kost setudaknya harus ada induk semangnya atau seseorang yang bertempat tinggal dengan para penghuni kost agar bisa mengendalikan dan melakukan kontrol terhadap seluruh penghuni kost. “Perlu pengawasan dan pengontrolan karena banyak pengaruh negatif dari realitas lingkungan sosial,” ucap dosen program studi komunikasi ini. Hampir semua kost yang berada di daerah padat penduduk  tidak memiliki induk semang yang melakukan kontrol. Kost campur maupun kost biasa sepertinya keduanya sama-sama memiliki hal utama yang harus diperhatikan yaitu penjaga atau pemilik kost. Banyak kasus, kos-kosan cowok maupun cewek sering menimbulkan masalah. Warga sekitar kost biasanya hanya ‘mengecap’ kost campurlah yang banyak mengundang hal negatif, padahal pada kenyataannya kost biasa pun dapat terjadi hal-hal tersebut. tanpa pengawasan yang tepat dan pengontrolan yang baik, aturan lisan dan tulisan yang diterapkan takkan bisa dijalankan dengan baik oleh para penghuni kost.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun