Mohon tunggu...
hesty kusumaningrum
hesty kusumaningrum Mohon Tunggu... Human Resources - swasta

seorang yang sangat menyukai film

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menguatkan Pengikat Keberagaman Indonesia

24 Agustus 2017   06:41 Diperbarui: 24 Agustus 2017   07:02 2121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Keberagaman di Indonesia sudah ada sejak dulu. Keberagaman suku, budaya dan alamnya, merupakan anugerah yang diberikan Allah SWT. Tidak heran jika kekayaan budaya di Indonesia begitu beragam. Lihatlah peninggalan sejarah. Tidak sedikit bangunan masjid yang berakulturasi dengan budaya lain. Tidak sedikit pula tradisi di berbagai daerah, yang bisa bercampur dengan tradisi lain, tanpa harus saling menindas. Itulah Indonesia. Siapapun yang masuk ke negeri ini, harus mampu menyesuaikan dengan tradisi lokal.

Bahkan, ketika Islam masuk ke tanah Jawa melalui Wali Songo, masyarakat lokal ketika itu ada yang sudah beragama Hindu, dan ada juga yang menganut aliran kepercayaan. Namun ketika Islam masuk, tidak ada unsur kekerasan atau paksaan. Yang ada justru akulturasi budaya tadi. Hal ini menunjukkan bahwa budaya masyarakat Indonesia pada dasarnya sangat terbuka, sepanjang tidak ada unsur kekerasan, atau unsur yang bisa merusak kerukunan. Itulah kenapa Pancasila kemudian dipilih menjadi dasar negara.

Dalam sebuah pidato pada 1 Juni 1945, presiden Soekarno mengatakan, "Dasar negara, yakni dasar untuk di atasnya didirikan Indonesia Merdeka, haruslah kokoh kuat sehingga tak mudah digoyahkan. Bahwa dasar itu hendaknya jiwa, pikiran-pikiran yang sedalam-dalamnya, hasrat yang sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia Merdeka yang kekal dan abadi. Dasar negara Indonesia hendaknya mencerminkan kepribadian Indonesia dengan sifat-sifat yang mutlak ke-Indonesia-an-nya dan sekalian itu dapat pula mempersatukan seluruh bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagi suku, aliran, dan golongan penduduk" 

Keragaman di Indonesia memang sudah tidak terelakkan lagi. Keberagaman yang diberikan Tuhan kepada kita ini, tentu harus tetap dijaga dan dilestarikan. Bagaimana caranya? Ingat, Indonesia mempunyai Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila telah berhasil menjadi pemersatu keberagaman di Indonesia. Sebagai sebuah bangsa, ideologi pengikat dan pemersatu ini sangat diperlukan. Apalagi Indonesia mempunyai ribuan pulau dan suku. Dan tentu saja, suku-suku tersebut mempunyai bahasa, budaya, dan agama yang berbeda satu sama lainnya. 

Dalam perjalannya bangsa ini, masih saja ada pihak-pihak yang tidak menghargai keberagaman. Di era kemerdekaan ketika itu, ada kelompok DI/TII pimpinan yang menolak Pancasila dan akan mendirikan Pancasila. Kemarin, muncul Hizbut Tahrir Indonesia yang baru saja dibubarkan pemerintah karena tidak sesuai dengan Pancasila, karena ingin mendirikan negara khilafah. Kelompk radikal dan teroris, juga masih ada di Indonesia, untuk mendirikan negara khilafah. Keberadaan mereka semua ini tentu berpotensi mengganggu stabilitas keamanan, mengganggu keberagaman dan kerukunan antar umat. 

Jika Pancasila terbukti mampu menjadi perekat keberagaman, yang sesuai dengan budaya lokal, serta tidak bertentangan dengan ajaran agama, kenapa tidak kita dukung untuk menjadi benteng bagi negeri ini? Pancasila mengajarkan bahwa Indonesia merupakan negara yang beragama bukan negara agama, mengajarkan kemanusiaan, persatuan dan kesehatuan, serta musyawarah untuk mufakat. Dan tidak lupa adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun