Mohon tunggu...
Hery Supriyanto
Hery Supriyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Warga net

Liberté, égalité, fraternité ││Sapere aude ││ Iqro' bismirobbikalladzi kholaq ││www.herysupri.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Internet Berbasis Satelit akan Satukan Nusantara dengan Sharing Economy

24 Februari 2017   11:22 Diperbarui: 24 Februari 2017   11:40 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peluncuran satelit Telkom 3S dari Guyana Prancis berlangsung sukses untuk siap mengorbit di angkasa. Sumber foto: detik.com

Sejarah telah mencatat bahwa mahapatih Gajah Mada pada abad ke-14 telah berhasil menyatukan nusantara yang luasnya –seperti- Indonesia saat ini dan sebagian wilayah beberapa negara ASEAN seperti Philipina, Malaysia, dan Singapura. Gajah Mada berhasil mewujudkan impiannya tersebut  selain dengan upaya kerja keras juga didahului oleh visi besarnya tersebut melalui Sumpah Palapa ketika ia diangkat menjadi Mahapatih sekitar tahun 1258 Saka (1336 M).

Sumpah Palapa yang dikemukakan Gajah Mada ini seperti ditemukan pada teks Jawa Pertengahan Pararaton, yang berbunyi : Sira Gajah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada: "Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tañjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa". Terjemahan bebasnya kurang lebih, Dia Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa. Ia Gajah Mada, "Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa".

Telkom Indonesia kontinu meluncurkan satelit

Semangat Sumpah Palapa ini pernah menjadi inspirasi Telkom Indonesia (yang saat itu bernama Perumtel) yang di tahun 1976 menyatukan wilayah nusantara melalui telekomunikasi dengan meluncurkan satelit yang diberi nama Satelit Palapa A1. Dengan satelit ini peranan telekomunikasi dari Sabang sampai Merauke yang jaraknya cukup jauh tidak ada kendala berarti, apalagi satelit milik bangsa sendiri sehingga kedaulatan lebih terjaga.  Sebagai kepanjangtanganan negara di bidang telekomunikasi, Telkom Indonesia terus berkomitmen menghubungkan komunikasi cakupan nusantara. Beberapa satelit terus diperbarui, sebab yang lama pasti ada masa beroperasinya.

Dan diawal abad 21 ini tepatnya ditanggal 15 Februari 2017, Telkom Indonesia tanpa kendala berarti berhasil meluncurkan satelit terbarunya yang dinamakan Telkom 3S.  Misinya hampir sama dengan satelit terdahulu sebagai upaya pemerataan akses telekomunikasi yang menjangkau seluruh nusantara, terlebih pada wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Terpencil) yang selama ini merasa dianaktirikan.

Peranan satelit begitu penting, mengingat negara kita merupakan terdiri dari ribuan pulau dan terbentang luas. Menghubungkan komunikasi satu sama lain dengan menggunakan kabel atau serat optik dirasa kurang optimal dan berbiaya tinggi. Dan melalui satelit ini pula peranan penguasaan angkasa akan lebih menguat kedaulatan negara, jika tidak maka akan diisi oleh satelit yang dikuasai negara lain.

Melalui satelit ribuan pulau nusantara dapat dipersatukan. Sumber foto: koran-sindo.com
Melalui satelit ribuan pulau nusantara dapat dipersatukan. Sumber foto: koran-sindo.com
Perkuat komunikasi digital berbasis satelit

Saat ini komunikasi digital berkembang begitu pesat yang sering disebut dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Dunia pertelevisian pun mulai beranjak dari analog ke digital dengan memakai antena parabola mini. Dan tidak dipunggiri peranan satelit begitu besar, beberapa operator televisi digital cukup banyak yang bermain di sini. Antusias masyarakat pun besar menyambut model televisi ini walaupun dikenai biaya (berbayar). Tentu saja dengan kualitas gambar dan suara yang lebih baik serta fitur yang lebih menarik dengan saluran televisi yang semakin beragam baik dalam dan luar negeri.   

Sejalan dengan itu pula perkembangan internet juga semakin pesat. Internet sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan gaya hidup saat ini. Eksistensi diri dengan berkecimpung di media sosial dan blog sudah menjadi hal yang lazim. Semua sudah bisa dilakukan dengan online. Komunikasi suara dan pesan pendek (SMS) mulai digantikan dengan yang berbasis aplikasi (whatup, BBM, Line, dan lainnya).

Serba elektronik mulai mengarah pada dunia perbankan (e-banking) hingga pada perdagangan (e-commerce). Bahkan saat ini untuk pesan ojek pun dengan online, tinggal mempergunakan smartphone yang sudah terinstal dengan aplikasi sesuai keinginan. Penggunaan data internet pun semakin murah dan mudah, beberapa dapat diakses gratis melaui wifi di ruang publik atau kafe.

Kedepannya Telkom Indonesia perlu mengembangkan teknologi komunikasi yang berbasis satelit tersebut. Perangkat komunikasi yang berbasis langsung dengan satelit bukan hal yang asing bagi Telkom Indonesia, telepon satelit sudah dijalankan oleh anak perusahannya. Tinggal bagaimana pengembangan selanjutnya perangkat (baca: smartphone) yang bisa terhubung langsung dengan satelit. Dengan pengadaan jaringan internet terutama pada wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Terpencil) dengan berbasis satelit tersebut maka globalisasi akan mendapat relevansinya dengan dunia tanpa batas (borderless world). Ruang dan waktu tidak akan terkendala, informasi pun akan mudah diakses.    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun