Mohon tunggu...
Herulono Murtopo
Herulono Murtopo Mohon Tunggu... Administrasi - Profesional

Sapere Aude

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Ahok Kalah, Para Koruptor Kompak Bergembira

21 April 2017   17:46 Diperbarui: 22 April 2017   04:00 959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari antaranews.com

Beberapa hari lalu saya mendapatkan foto foto yang memperlihatkan 8 orang tahanan KPK lengkap dengan rompi orange kebesaran mereka menyampaikan salam Oke Oce... Tentu banyak teman yang mendukung Ahok, saya sempat berfikir mungkin foto ini hanya lucu lucuan ah.... Masa iya ada koruptor dengan baju seragam kebesarannya foto bersama menyampaikan dukungan? Bukankah ini malah menjadi semacam batu sandungan untuk sang terdukung? Lalu saya cek dan coba ditelusuri... tak butuh waktu lama untuk menemukan jawabannya dan benar saja, foto foto itu asli tanpa editan.

Sejenak ku terhenyak... mengapa mereka begitu bergembira? Dan mengapa mereka begitu kompak?

Sampai di situ, begitu terhenyaknya... sampai tetesan air di kamar mandi saja terdengar... Bukan apa apa, jujur saja saya merasa ada yang ga beres... intuisi saja sih, semoga saya salah.... beneran neh, tulus... semoga saja saya salah... saya senang kalau salah dalam hal ini...

Tentu saya menginginkan bahwa Jakarta minimal situasi kerjanya seperti sekarang ini... meskipun serapan anggaran rendah, namun efektif... bayangkan, rendah saja efektif... bagaimana kalau serapan anggarannya tinggi. Siapakah kira kira yang selama ini menjadi penghalang untuk meningkatkan serapan anggaran? Ya siapa lagi kalau sebangsa UPS dengan harga yang ga masuk akal! untunglah preman preman anggaran itu berhadapan anjing galak yang menyalak dengan tulisan pemahaman nenek lo....

Dan beberapa dari mereka kini harus merasakan dinginnya penjara. Ga selalu gara gara Ahok, tapi ada dendam kepada anjing penyalak ini yang begitu anti dengan korupsi. Sudah dibuat buatkan kasus, mulai dari kasus sumber waras, di mana Mohammad Sannusi sudah mempersiapkan rompi orange untuk Ahok, eh... kok malah dirinya sendiri yang kena... weleh weleh.... Sampai kasus reklamasi yang kemudian menjadi jualan politik pak Anies yang kani sepertinya, terbaca maju mundur berkaitan dengan kebijakan tersebut.... yang jelas, masyarakat menilai bahwa Ahok bersih... Nazaruddin setidaknya membuktikan itu bahwa ketika yang lain korupsi berjamaahpun, Ahok berani tegas menolak....

Inilah tantangannya ke depan untuk pan Anies Sandi ke depan... Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Kuskridho Ambardi, kemampuan pasangan Anies-Sandi dalam menggerakkan birokrasi mungkin akan mendapat tantangan.
 "Karena selama ini Ahok berani mengambil keputusan dan berani tidak populer, dan itulah yang nanti kita lihat, apakah gaya Anies yang lebih lembut akan efektif." (bbc.com) Ini kata orang dalam loh ya, seperti kita tahu LSI merupakan salah satu konsultan politiknya pasangan ini. Tentang orang dalam yang juga 'wawang' ragu dengan ekmampuan Anies, tiba tiba saja saya teringat seorang bapak tua pemilih Anies yang juga ragu...

Sore hari setelah pencoblosan seorang bapak itu, usianya 60an tahun berkata dengan penuh keraguan akan siapa yang dipilihnya, "apa ya isa...?" apa ya bisa? Lama dia mengucapkan itu... dalam bahasa Jawa dia berucap bijaksana... apa ya bisa Anies Sandi bekerja secekatan dan seberani Ahok.

"Lah... lalu kenapa bapak milih kalau ragu?"

Saya ga usah jelaskan, jawabannya you-know-why lah.... Hanya kemudian terjawab lebih, bahwa ini masalah kerukunan.... ga ingin keluarga besar terpecah... sedih dan jelas ragu...

Sebaliknya, saya sampaikan juga pilihan saya.... saya milih Ahok pak.... tapi untuk beberapa alasan saya tidak ingin atau tidak menginginkan kemenangannya. Lah kok?

Ada banyak alasan... pertama berkaitan dengan dan ini masalah pokoknya sebenarnya... kontrak politik dengan salah satu partai agama. Jujur saja, begitu membaca kontrak politiknya ini seperti pemerasan... dan mengapa harus menjadi penjilat hanya untuk dukungan politik? menjadi penjilat untuk mereka yang ga tahu terima kasih.... bahkan koruptorpun dianggap lebih baik daripada gurbernur kapir yang bekerja....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun