Mohon tunggu...
Heriyanto Rantelino
Heriyanto Rantelino Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda Papua Yang Menikmati Petualangan sebagai ASN Sekretariat Daerah Di Belitung Timur

ASN Belitung Timur, Traveler, Scholarship Hunter. Kontak 0852-4244-1580

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pelarian ke Papua dan Kebanggaan Keluar dari Zona Nyaman demi Mempertahankan Idealisme

11 Februari 2020   09:53 Diperbarui: 11 Februari 2020   11:10 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Papa dan Pelantikan oleh Menteri Perhubungan Kala Itu, Bapak Fredy Numberi.

Papa dilantik Menteri Perhubungan yang juga mantan Gubernur Papua, Laksamana Madya (Purn) Freddy Numberi beberapa tahun silam sehingga dapat gelar yg cukup bergengsi di lingkungan Dirjen Perhubungan Laut. Berkat mantan 01 Papua ini, Papa juga telah mengarungi 34 negara dan mendapat amanat jadi komisaris utama di salah satu perkebunan di Indonesia.

Beda Papa, beda juga dengan jalan yang ditempuh anaknya sendiri. Memilih jalan yang terjal, penuh lika liku hidup yang pada akhirnya membuat keluar dari zona nyaman. 

Papua menjadi tempat pelarian saya untuk memperjuangkan idealisme. Awalnya, saya hanya punya 1 keluarga di sini dan diluar daripada itu saya tak punya kenalan yang lain. Namun seiring dengan waktu, satu persatu teman rasa keluarga bermunculan. Beruntunglah Dinas Perhubungan Mimika menampung saya mewujudkan rencana hidup saya di Bumi Cendrawasih ini tanpa membawa embel-embel nama Papa.

Apakah susah menjalani hidup idealis tanpa relasi di Papua? Sy katakan susah banget. Tapi hal ini memberikan pelajaran ke saya bahwa ketika hidup kita berada pada titik terendah, Tuhan akan senantiasa berada di samping kita. Dia, Tuhan yang tidak pernah tidur. Tuhan mempertemukan saya beberapa orang di Papua yang menjadi guru kehidupan yang tanpa pamrih memberikan semangat, menuntun saya menjadi pribadi yang memiliki mental kuat, menuntun saya mempelajari banyak hak tentang pelajaran kehidupan.

Jangan pernah takut jadi seorang idealis. Tetap berdoa dan yakin percaya Tuhan akan menampakkan mujizat-mujizat yang luar biasa sekalipun menurut kalkulator manusia itu tidak mungkin.Apalagi jika teman-teman seorang lelaki dimana seorang lelaki level kedewasaanya dilihat dari bagaimana dia mempertahankan prinsip hidupnya. Terkadang kita perlu mundur selangkah untuk mempersiapkan diri maju beberapa langkah kedepan.

Memilih jalan idealis memang akan diselingi derita yang kian muncul silih berganti, namun akan memberikan kita suatu pengalaman kehidupan baru yang tidak bisa dibeli dan langka didapatkan. Semuanya ini akan menempa diri kita menjadi pribadi yang humanis, pribadi yang dekat dengan Tuhan dan membentuk karakter pemimpin dalam diri kita.

Entah kelak saya bisa berhasil hingga tahap akhir di seleksi CPNS di lingkungan Kemenhub , tempat Papa juga mengabdi , tapi saya bersyukur jadi staf honor, saya bersyukur dapat keluarga baru di Papua, ,saya bersyukur sudah abdikan diri dan menimba pengalaman di Papua, dan saya bersyukur bertemu dengan guru-guru kehidupan di Papua. Benar kata orang, Papua adalah tanah yang diberkati oleh Tuhan, siapa yang jujur dia akan mendapatkan tanda heran yang satu ke tanda heran yang lain.

Salam idealisme, Heriyanto Rantelino

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun