saat di depan cermin
kupandangi diriku lekat-lekat
semakin kupandangi, semakin tak ada aku
bagian tubuh mana yang pantas disebut aku?
semua dulunya tiada
dan Engkau yang mengadakannya
barangkali ruhku?
apalagi ruh, ia ditiupkan dari Kesucian
tak ada aku
aku adalah wujud Kehendak
dalam genggaman Cinta
lalu siapa aku, kamu dan kita semua?
makin bertanya
yang nampak hanya Ia
Jakarta, 27 Feb 2017
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!