Sendiri Menyusuri Bantalan Rel
Menyusuri bantalan rel
yang sudah tak terpakai
seraya sesekali kaki terantuk batu
tanpa disertai mengaduh
Kutendang kerikil tajam
dengan ujung sepatu
Terlontarlah ia sejauh mungkin
dengan disertai bunyi gemertak
Rupanya membentur sesuatu
namun entah itu apa
tidaklah penting batu itu
mendarat dimana
Kuayunkan langkah kakiku
tanpa arah dan tujuan
menyusuri bentangan rel memanjang
sejauh mata memandang
Tanpa takut kereta melintas
dan rodanya menggilas
serta derunya membawa lapisan debu
melekat dan membuat kusam wajah
Pada rel kereta tak berpintu palang
pada semrautnya kabel-kabel di tiang
yang saling tumpang tindih
dihinggapi burung-burung kecil
Atau di lilit benang layangan
pada sisi kanan kiri di tumbuhi
semak belukar serta ilalang
dan sampah yng terserak di buang sembarang
Disini sunyi tak ada derit peluit
tak ada bising gesekan roda kereta
di atas lempengan baja
tak ada suara peringatan dri pengeras suara
Tak ada kereta yang lalu lalang
membawa keberangkatan dan kepulangan
sunyi sesunyi hati ini tanpamu di sisi
seiring aku melangkah sendiri
***
Hera Veronica
Jakarta | 5 Juli 2020 | 02:25