Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sisa Kekecewaan Pep Guardiola Saat City Bertemu Liverpool

9 Oktober 2018   05:05 Diperbarui: 9 Oktober 2018   10:37 952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pep Guardiola (Foto Premierleague.com)

Laga pekan ke-8 Liga Primer antara Liverpool dan Manchester City harus berakhir imbang tanpa gol. Stadion Anfield yang dimerahkan 52 ribu supporter Liverpool sejenak tertegun ketika pada menit ke 84 Liverpool menerima hukuman tendangan penalti karena pemain City, Leroy Sane dijatuhkan bek The Reds, Van Dijk di area kotak penalti. 

Namun sangat disesalkan, tendangan penalti  Riyad Mahrez melambung sehingga pasukan Pep Guardiola ini gagal meraih 3 poin sekaligus gagal mengincar kemenangan pertama mereka atas Liverpool di Anfield dalam 15 tahun terakhir ini (Premierleague.com 7/10/18).

Pertandingan ini dinilai sangat pantas dengan berakhir imbang dan jika penalti tersebut berbuah gol maka itu adalah hari kesialan bagi tuan rumah Liverpool. 

Faktanya Liverpool masih mendapat keberuntungan karena penalti Mahrez gagal menjadi gol. Secara keseluruhan City hanya unggul tipis dalam penguasaan bola yaitu 51 persen, membuktikan bahwa laga diantara mereka sangat berimbang.

Dari catatan Premierleague.com (7/10/18) kedua klub memperlihatkan performa yang tinggi. Liverpool memiliki 7 kesempatan tembakan namun hanya 2 yang berhasil on target sedangkan City dari 6 kali kesempatan juga hanya 2 tembakan yang tepat sasaran ke gawang The Reds.

Selain penalti yang gagal, salah satu peluang diperoleh Mahrez ketika tendangannya dapat ditepis penjaga gawang Liverpool, Allison dengan tangan kirinya. Sementara peluang gol Liverpool ketika Mohamed Salah sudah berhadapan dengan Ederson namun tendangannya melambung.

Memang pertarungan kedua tim sangat ketat terjadi di lini tengah dengan 708 sentuhan untuk pemain-pemain City dan 676 sentuhan bagi Liverpool. Wajar pula jika City unggul dalam jumlah tendangan pojok yaitu sebanyak 6 kali dibandingkan Liverpool yang hanya 2 kali.   

Hasil ini membuat Liverpool mempertahankan rekor tidak kebobolan dalam sembilan kali penampilan kandang mereka di Liga Primer Inggris. Sementara itu Manchester City memperpanjang rekor menahan imbang Liverpool di Stadion Anfield sebanyak 18 laga beruntun di seluruh kompetisi. 

Malam itu juga mencatat bahwa Manchester City mendapatkan penguasaan bola terendah di Liga Primer Inggris sejak ditangani Pep Guardiola kala bertandang ke markas Liverpool yakni hanya 51 persen. Demikian data statistic Opta yang dikutip CNNIndonesia.com (7/10/18).

Pep Guardiola menggunakan skema 4-2-3-1 untuk meredam agresivitas 4-3-3 nya Jurgen Klopp. Pep cukup berhasil menguasai lini tengah yang ditempati trio Sterling di sisi sayap kiri, Mahrez di kanan dan David Silva sebagai penyerang lobang di belakang Kun Aguero. 

Sementara duo Pivot, Bernando Silva dan Fernandinho berhasil mematikan trio maut The Reds, Firmino, Salah dan Mane. Praktis mereka selama babak pertama tidak banyak  mengancam gawang City yang dikawal Ederson.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun