Pembangunan Jadi Program Utama Ahok Jika Kembali Terpilih

Sebagai Ibukota negara Indonesia, Jakarta memiliki berbagai peran dan fungsi khusus yang tidak dimiliki oleh beberapa daerah lainnya yang ada di Indonesia. Diantaranya, Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan pusat kegiatan internasional, baik dalam bidang ekonomi, politik, budaya dan kegiatan lainnya. Kalau kondisi berbagai aspek kehidupan di Jakarta baik, dengan stabilitas keamanan dan politik yang terkendali, maka kondisi Indonesia seara umum pun akan cenderung menjadi baik, begitu pula sebaliknya.

Namun pada kenyataannya banyak sekali permasalahan yang timbul di Jakarta. mulai dari permasalahan kemacetan, kemiskinan, pembangunan, kepadatan penduduk dan lain sebagainya. Bahkan bisa dikatakan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama masyarakat dalam membangun kotanya bersifat kompleks, sehingga membutuhkan penanganan yang khusus dan komprehensif.

Bahkan, setiap tahun penduduk Jakarta mengalami peningkatan. Hal ini karena mayoritas masyarakat Indonesia menganggap Jakarta adalah kota yang menjanjikan jika dibandingkan dengan kota-kota lainnya yang ada di Indonesia. Jakarta memiliki sejuta harapan bagi para pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, berbagai cara pun telah dilakukan oleh mereka yang diberi kesempatan untuk menjadi orang nomor satu di DKI, tak terkecuali Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok.

Selain itu, sebagai kota metropolitan terbesar di Asia Tenggara, Jakarta dan penduduknya harus segera berbenah diri agar tidak ketinggalan dari ibukota negara-negara lain. Inilah beberapa masalah yang ada di Jakarta yang perlu segera dibenahi selain masalah kemacetan, banjir dan pembangunan.

Namun dibawah kepemimpihan Ahok, secara perlahan kita melihat jakarta mulai berbenah diri. Hal ini tampak kita lihat massifnya pembangunan seperti Mass Rapid Transit  (MRT) Lebak Bulus-Bundaran HI, Light Rail Transit (LRT) Bogor-Jakarta-Bekasi, Jalan layang khusus Transjakarta, Rusunawa Jatinegara, Waduk Ria Rio,  RPATRA Kalijodo dan yang terakhir adalah mendirikan  Masjid Raya yang berlokasi di rusunawa Daan Mogot, Jakarta Barat  dan lain sebagainya.

Rencana Ahok untuk membenahi Jakarta tidak hanya berhenti disitu saja, ia berjanji jika kembali terpilih akan membangun 200 Ruang Publik Terpadu Ramah Anaka (RPTRA) yang sama seperti RPTRA sebelumnya. Pembangunan ini menggunakan dana dari APBD dan CSR perusahaan swasta. Selain itu, ia juga akan membangun villa untuk lansia sdi kawasan Ciangir, Tangerang,  rumah sakit khusus kangker dengan dilengkapi 500 unit apartement untuk penderita kangker yang tidak mampu, membangun pengolahan sampah yang mampu mengolah 3.000 ton sampah per hari yang berlokasi di Sunter, Jakarta Utara, dan yang terkahir adalah menambah rute bus Transjakarta dengan tujuan agar warga kelas menengah dapat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum dan warga lansia akan digratiskan biaya menggunakan bus Transjakarta. 

Untuk mewujudkan semua itu, tentu saja tidak hanya cukup waktu lima tahun bahkan sepuluh tahun. Akan tetapi, pembenahan ini membutuhkan waktu yang bertahun-tahun. Tentu saja harus ada sinergi antara pemerintah, pejabata daerah dan masyarakat. Jika ketiga hal ini tidak terwujud, jangan harap jakarta akan menjadi kota indah, rapi dan elegan.  

Sebagai warga Jakarta saya hanya berharap, semoga Jakarta menjadi lebih baik.