Mohon tunggu...
Hennie Engglina
Hennie Engglina Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar Hidup

HEP

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Simpan Rahasia Ini Baik-baik!

12 Agustus 2019   16:39 Diperbarui: 16 Agustus 2019   01:05 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Akhirnya, rahasia ini harus aku sampaikan padamu."

Dua telapak tangannya disatukan dan perlahan menempel ke bibirnya seraya kedua lengannya bersiku di atas meja. Seperti itulah gaya Qalesy bila sedang membicarakan hal yang dianggapnya serius.

"Dewa Hariz tidak bisa balik ke sini bukan karena ia tidak punya cukup uang untuk membayar sewa parkir kuda miliknya yang sudah melampaui batas waktu parkir di Kerajaan Abrakadabra, negeri di mana belakangan ini ia menetap.

Kata "tidak bisa" pun sebenarnya tidak tepat. Lebih tepatnya: "belum bisa". Dia belum bisa balik ke negeri yang bernafsu dikuasainya itu, karena ia terikat perjanjian!"

Minoy yang sedari tadi tampak bingung makin terlihat ganar mendengar kata-kata sahabatnya itu. Berita, bahwa para penyembah Dewa Hariz akan menjemput Dewa Hariz pulang ke Negeri Pelangi, sudah membuat Minoy berat otak.

Setahu Minoy, Dewa Hariz pergi dengan keinginan sendiri tanpa ada yang mengusir. Lagi pula, mana mungkin seorang Dewa Hariz tidak punya daya untuk pulang sendiri?

"Coba ingat, kasus apa yang paling menghebohkan sebelum Dewa Hariz tiba-tiba dikabarkan pergi meninggalkan negeri aneka warna itu," lanjut Qalesy.

"Satu alam semesta pun tahu itu," jawab Minoy. "Hariz adalah salah satu dewa dari Kerajaan Mahaputih yang menjadi warga Kerajaan Negeri Pelangi. Ia memiliki pemuja yang terbilang banyak dan mereka sangat mengagumi dan menghormatinya.

Berjubah putih bersih tak bernoda, itulah pakaian kebesaran Dewa Hariz. Kata-katanya penuh sabda. Akan tetapi, tiba-tiba skandal asmara Dewa Hariz dan Dewi Firzschotix terkuak. Hebohlah Negeri Pelangi itu."

"Itulah sebabnya Hariz belum bisa pulang ke negerinya saat ini," sela Qalesy. Tangannya merapikan letak topi di kepalanya.

"Loh, bukannya Dewa Hukum Kerajaan Negeri Pelangi sudah menyatakan, bahwa kasus itu telah dihentikan sehingga para pemujanya menggaungkan bahwa pemberhentian kasus itu adalah bukti bahwa skandal itu tidaklah benar?" Kalimat tanya itu berbunyi tanpa spasi di bibir Minoy.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun