Tahukah Anda siapa orangnya, kalau saya sebutkan salah satu guru SMAnya adalah bapak Gow Keh Hong?
Tahukah Anda siapa orangnya, kalau saya sebutkan pacarnya secara tenang dan percaya diri mengenalkan dirinya kepada para pengejek dengan ucapan “Ini Javabier saya!”?
Tahukan Anda siapa orangnya, kalau saya mengutip ucapan sang istri kepadanya: “Yang kamu berikan kepada saya adalah titipan Allah untuk kita berdua. Saya mengandung bayimu, anakmu dan keturunanmu! Itu yang paling indah dan titipan Allah itu harus kita syukuri.”?
Tahukah Anda siapa orangnya, kalau saya sebutkan bahwa di usia 30an dia pernah menjadi penasehat bagi tiga orang direktur yang usia mereka 50an?
Tahukan Anda siapa orangnya, yang cinta banget pada negrinya dengan puisi berikut ini?
Terlentang! Jatuh! Perih! Kesal!
Ibu pertiwi
Engkau pegangan
Dalam perjalanan
Janji Pusaka dan Sakti
Tanah Tumpa darahku makmur dan suci
.....
Hancur badan!
Tetap berjalan!
Jiwa Besar dan Suci
Membawa aku PADAMU!
Tahukan Anda siapa orangnya, yang menulis pemikiran berikut ini?
Sekuler adalah pemisahan antara “Kekuasaan dan Pengaruh,” Agama dengan Pemerintahan. Sedangkan “Sekuler plus” adalah “Pertanggungjawaban akhirat” dan “Pertanggungjawaban duniawi” dipisahkan. “Pertanggungjawaban akhirat” nanti setelah hari akhir. Sedangkan “Pertanggungjawaban duniawi” bisa dilaksanakan misalnya di DPRD, DPR atau MPR.
Tahukah Anda siapa orangnya, yang dalam jabatan tinggi di Pemerintahan sudi menerima permintaan audiensi (bertemu) Erik Salman bersama lima temannya yang semuanya berusia antara 18-21 tahun untuk sebuah ide pendirian sebuah organisasi yang kelak terkenal dan nama Erik Salman dkk malah tak terdengar sama sekali?
Tahukan Anda siapa orangnya, kalau saya sebutkan bahwa mertuanya adalah dosen bidang perairan dan hydrodinamika?
Mungkin Anda tahu.
Mungkin Anda mengatakan dia adalah Bacharuddin Jusuf Habibie yang dalam rentang 21 tahun mengembangkan Divisi Advance Teknologi Pertamina dengan 20 orang menjadi PT DI dengan 16.000 orang.
Bahkan mungkin Anda mengambil kutipan sebuah paragraf dari buku “Habibie & Ainun” sebagaimana terbaca berikut ini:
Sementara itu, pagi-pagi Ainun sudah mengatur persiapan sarapan pagi kami, kewajiban yang dilakukannya bertahun-tahun, selama kami menjadi suami istri. Mulai sebagai istri seorang ilmuwan yang berpenghasilan seadanya bahkan sertba berkekurangan di rantau orang. Sebagai ibu rumah tangga yang makin disibukkan untuk mengurusi dua anak kami yang masih kecil-kecil, kemudian sebagai istri seorang CEO-bidang Teknologi MBB perusahaan industri pesawat terbang terpandang di dumia, sampai menjadi istri menteri, wakil presiden dan presiden, lalu kembali menjadi istri rakyat biasa, tidak ada bedanya bagi Ainun. Ia tetap Ainun yang saya kenal sejak pertama kali kami memutuskan untuk berumah tangga.
Dan saya harus mengatakan: Anda benar. Dialah BJ Habibie yang terkenal itu.