Mohon tunggu...
Hendradi Hardhienata
Hendradi Hardhienata Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Dr. rer. nat. Fisika Teoretik dari Universitas Linz, Austria. Anggota himpunan keilmuan: Indonesian Optical Society (INOS), Austrian Physical Society (OePG) dan Optical Society of America (OSA).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kelembaman

24 Oktober 2012   12:15 Diperbarui: 4 April 2017   18:04 5110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Mengapa orang gemuk lebih sering menang tarik tambang?
Mengapa kita terdorong kedepan saat mobil direm dan balon gas sebaliknya?
Mengapa benda pejal berat dan ringan jatuh dengan kecepatan yang sama?

Jawabannya ada dalam fisika...

Setiap benda bermassa memiliki suatu karakteristik yang dinamakan KELEMBAMAN atau istilah kerennya: INERSIA. Inersia adalah suatu ukuran mengenai resistansi (keenganan) dalam berubah gerak. Dalam mekanika klasik, definisi massa yang lebih berguna (dalam kaitannya dengan percepatan dan gaya) adalah sebagai ukuran inersia dan bukan sebagai jumlah zat penyusun suatu benda yang lebih berguna dalam ilmu kimia (mol). Sebagai contoh, orang yang bermassa besar lebih sulit dikalahkan dalam permainan tarik tambang ketimbang yang massanya lebih kecil karena inersia atau resistansi untuk berubah gerak orang bermassa besar lebih tinggi.

Inilah esensi dari hukum 1 Newton, setiap benda akan mempertahankan keadaan geraknya kecuali jika ia diganggu oleh lingkungan sehingga gaya netto yang bekerja padanya tidak lagi nol. Sekarang Anda dengan mudah menjawab pertanyaan mengapa kita terdorong kedepan saat mobil direm. Saat Anda sedang berada dalam mobil yang bergerak maju Anda sedang bergerak dengan kecepatan v, ketika direm Anda yang memiliki inersia karena bermassa, akan tetap mempertahankan gerak itulah sebab badan Anda bergerak maju ke depan dan itulah sebabnya Anda disarankan memakai sabuk pengaman.

Yang menarik bagaimana menjelaskan fenomena balon gas helium yang diikat dalam mobil yang sedang diam, saat mobil dipacu Anda bergerak ke belakang (resisten) tetapi balon tersebut justru bergerak ke depan! Bagaimana menjelaskan fenomena ini?

Jika Anda cermati hal ini disebabkan karena kita berada dalam medium udara. Diruang hampa atau vacuum, balon gaspun akan bergerak ke belakang! Oleh karena udara didalam mobil juga diam saat mobil dipacu udara akan mempertahankan gerak (bergerak ke belakang) sehingga menciptakan perbedaan tekanan. tekanan di depan lebih rendah dan karena balon gas helium lebih ringan daripada udara ia akan bergerak ke arah tekanan rendah (sama halnya udara panas yang lebiih ringan ingin bergerak ke atas /tekanan atmosfer yang lebih rendah) atau dengan kata lain balon akan bergerak ke depan dan sebaliknya selalu berlawanan dengan arah gerak udara.

Sekarang bagaimana menjelaskan fakta bahwa jika gesekan udara diabaikan sebuah benda yang bermassa kecil dan besar jika dijatuhkan dari suatu ketinggian yang sama pada saat bersamaan akan sama sama jatuh dengan percepatan g=10 m/s^2 padahal keduanya memiliki resistansi yang berbeda. Seharusnya jika prinsip inersia diterapkan benda yang bermassa kecil lebih dulu jatuh ke tanah daripada yang bermassa besar karena benda bermassa besar seharusnya lebih lama mempertahankan keadaan diamnya (resisten).

Jawabannya akan membawa kita ke Hukum 2 Newton yakni pemahaman bahwa laju perubahan kecepatan atau percepatan yang dialami suatu benda tidak hanya dipengaruhi oleh inersianya tetapi juga gaya netto yang bekerja padanya! Dalam hal ini (tanpa gesekan) gaya netto yang bekerja pada benda yang jatuh bebas ke tanah adalah gaya berat (mg) dan gaya berat yang bekerja pada benda yang bermassa besar > benda yang bermassa kecil. Secara eksplisit:

a = Gaya_netto / inersia = Gaya_netto/ massa

a = F_net/m

benda bermassa besar M memiliki gaya berat yang besar pula F

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun