Mohon tunggu...
Hendi Setiawan
Hendi Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Senior citizen. Pengalaman kerja di bidang transmigrasi, HPH, modal ventura, logistik, sistem manajemen kualitas, TQC, AMS, sistem manajemen lingkungan dan K3, general affair, procurement, security. Beruntung pernah mengunjungi sebagian besar provinsi di Indonesia dan beberapa negara asing. Gemar membaca dan menulis. Menyukai sepakbola dan bulutangkis. Masih menjalin silaturahmi dengan teman2 sekolah masa SD sampai Perguruan Tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kambing Teler

31 Agustus 2017   21:59 Diperbarui: 1 September 2017   09:37 1115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap menjelang Idul Adha, perusahaan tempat saya (dulu) bekerja biasa menghadiahkan beberapa ekor kambing kepada masyarakat di sekitar gedung Kantor Pusat.

Ya hadiah lebih tepat daripada qurban, mengingat per definisi qurban dilakukan oleh seorang Muslim, bukan institusi atau perusahaan. Hadiah yang rutin diberikan setiap tahun ternyata masih berlanjut sampai Idul Adha 1438 H atau 2017. Tahun ini menurut berita yang saya terima, perusahaan menghadiahkan seekor sapi berukuran sedang. Alhamdulillah.

Ketika membeli beberapa ekor kambing, biasanya kambing-kambing diikat di samping gedung dan diberi makanan secukupnya. Namun karena bukan lapangan rumput, suatu saat diduga seekor kambing memakan benda beracun dari tempat sampah di dekat kambing diikat.

Siang hari ketika kambing diantar ke lokasi penerima hadiah, seekor kambing terlihat mabuk, sempoyongan. Mengingat penyembelihan hewan baru dilakukan esok hari, tepat pada hari Idul Adha, karyawan yang mengantar tak berani ambil risiko, ia minta kambing tersebut disembelih saat itu, dagingnya tetap diberikan ke masyarakat. Perusahaan mengganti seekor kambing untuk disembelih pada Idul Adha.

Lesson learn peristiwa itu, jangan mengikat kambing di dekat tempat sampah, sekalipun disediakan daun-daunan makanan kambing. Kambing tetaplah kambing sampah tetap dimakannya, tak tahu ia ada sampah beracun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun