Mohon tunggu...
helmi junaidi
helmi junaidi Mohon Tunggu... -

half real, half mythical figure.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Harun Yahya: Di Sini Dipuja, di Turki Dipenjara

27 Januari 2011   00:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:09 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12960869621337490974

(terjemahan dari http://whoisharunyahya.wordpress.com/2007/06/12/who-is-harun-yahya/#comments). Adnan Oktar adalah nama pena dari Harun Yahya, di websitenya dia mengklaim dirinya sebagai "sarjana yang termasyhur dan terhormat" yang telah mengabdikan dirinya untuk menulis tentang subyek ilmiah dan masalah keagamaan seperti teori evolusi dan mukjizat tuhan. Lebih jauh dia disebut oleh pendukungnya sebagai "ilmuwan" terhormat yang mempunyai banyak karya di beragam bidang keilmuwan (pada kenyataannya ia sama sekali tak punya ijazah universitas). Dia hanya bisa bahasa Turki (tidak bisa bahasa Inggris dan Arab). Faktanya adalah baru-baru ini karya-karyanya dan yayasannya (Yayasan Riset Sains) dilarang di Turki,  dan para sektenya telah dikirim ke pengadilan. Ini tidak ada kaitannya dengan aktifitas keislaman dan ilmiah mereka,  tetapi dalam kaitan dengan kejahatan seperti pemerasan dgn ancaman, pemerasan, memiliki senjata api tanpa izin dan hubungan seksual dengan anak di bawah umur. Sekitar tiga tahun yang lalu, atas keluhan para korban dan bertahun-tahun kecurigaan, polisi Turki menggerebek tempat tinggal sekte ini. Apa yang ditemukan di sana dan kesaksian para anggota sekte sangatlah mengejutkan. Dengan berkedok mempromosikan Islam dan sains, para anggota sekte ini didapati terlibat dalam kegiatan kriminal yang sangat luas. Kejahatan ini termasuk pemerasan dgn ancaman, kepemilikan senjata api tanpa izin dan hubungan seksual dengan anak di bawah umur 18 tahun. Ketua sekte, Adnan Oktar (direkam dengan kamera polisi, membocorkan dan menunjukkan di saluran teve turki seperti Kanal D, ATV, Star) mengaku memeras orang yang mereka pandang sebagai penghalang usaha mereka. Mereka antara lain jurnalis surat kabar Hurriyet, Emin Colasan dan Fatih Altayli, setelah mereka mempertanyakan sejumlah aktifitas Harun Yahya seperti misalnya menyuap aparat pemerintahan kota Ankara. Juga politisi seperti Celal Adan (anggota parlemen) dan Mesut Yilmaz (bekas perdana menteri Turki) telah korban sekte ini. Sekte Oktar mengatur penipuan (photomontage) foto-foto Mesut Yilmaz dalam pakaian Freemason dan upacaranya, serta memalsukan kartu anggota freemasonary untuk dia. Penipuan ini diangap serius dan diterbitkan di beberapa koran Pro-Islam (tanpa mereka mengetahui bahwa ini penipuan). Perdana Menteri ini image-nya secara politis menjadi rusak di sepanjang sisa masa pemerintahannya. Selanjutnya seorang fashion model bernama Ebru Simsek diperas dan kemudian difitnah sebagai “pelacur” di pesan-pesan fax yang dikirim ke beratus-ratus koran, saluran teve, perusahaan-perusahaan besar, konsulat asing, kantor pemerintah dan lain-lain. Alasan fitnah tersebut? Dia menolak berhubungan seks dengan Adnan Oktar. Tetapi, yang paling mengejutkan dari aktifitas Oktar dan pengikutnya bukanlah hal di atas. Saat penggerebekan mendadak, 20 wanita dan 2 pria ditemukan di rumahnya. Kebanyakan dari gadis itu di bawah umur 18, (Oktar berusia pertengahan 40-an) dan mereka mengklaim telah hubungan seksual dengan Oktar dan para anggota sektenya. Dalam kesaksiannya, Oktar menyatakan bahwa dia tidak melakukan kejahatan karena hubungan itu didasari suka sama suka, yang diizinkan di bawah hukum Turki. Lebih jauh, Oktar menegaskan bahwa hubungan itu diizinkan ajaran Islam karena dia dan pengikutnya tidak melakukan "hubungan seksual yang nyata" dengan gadis-gadis tersebut. Dia dan pengikutnya mengklaim bahwa mereka hanya melakukan hubungan ‘anal dan oral’. Mereka lebih suka jenis ini hubungan seksual ini karena menurut penafsiran mereka al-Qur'an mengizinkan melakukan hal ini di luar perkawinan. Menurut tafsiran mereka hubungan vagina di luar nikah adalah haram, tetapi anal dan oral itu ‘halal’. Anda ingin tahu apa yang terjadi selanjutnya? Yayasan mereka ditutup. Adnan Oktar alias Harun Yahya dan kira-kira 40 dari anggota sektenya diseret ke pengadilan. Saat di sana, mereka menolak pengakuan awal mereka dan menyatakan bahwa itu diambil di bawah penyiksaan. Proses pengadilan berlangsung selama 2 tahun, sebagian besar dari korban menarik tuntutannya karena ancaman atau suap dari para anggota sekte. Akibatnya, sebagian besar kasus berhenti di tengah jalan, dan hanya dua dari terdakwa yang dapat dipenjara, masing-masing selama 1 tahun. Peristiwa penangkapan dan pengadilan ini di Turki diliput secara luas oleh media dan reputasi (serta bisnis) dari sekte ini rusak untuk selamanya. Pada saat ini, Harun Yahya hanya dianggap serius di negara-negara asing di mana masalah hukum yang menimpa mereka sedikit atau bahkan tidak pernah diberitakan sama sekali. facebook: helmijun@yahoo.com twitter: helmij

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun