Mohon tunggu...
Rahmi H
Rahmi H Mohon Tunggu... Guru - Peskatarian

Ngajar | Baca | Nulis Kadang-Kadang Sekali

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Genangan

19 Juli 2017   08:02 Diperbarui: 20 Juli 2017   03:56 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entah dari mana genangan air itu

Mungkinkah akibat hujan? 

Ataukah tumpahan ?

Coba kau tengok selokan di sebelah kiri

Adakah airnya mengalir? 

Ataukah hanya tergenang? 

Di sisi kananmu bagaimana?

Apakah airnya masih sederas dahulu?  Ketika sungai-sungai masih lebar, pohon-pohon masih rimbun dan manusia-manusia masih bersyukur. 

Tunggulah sampai mentari terbenam

Siapa tahu genangan itu mengering. 

Atau mari menanti rinai hujan, mungkin selokan itu kembali mengalir deras. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun