Mohon tunggu...
Hasyir Masykuri
Hasyir Masykuri Mohon Tunggu... Freelancer - Perencanaan Wilayah dan Kota - UNEJ 2019

NIM 191910501042

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sidatuk, Aplikasi Mengentaskan Kemiskinan di Kabupaten Banyumas

23 Oktober 2019   08:09 Diperbarui: 23 Oktober 2019   08:25 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peluncuran aplikasi Sidatuk, aplikasi untuk menurunkan angka kemiskinan di Banyumas. (GATRA/Ridlo Susanto/re1) Peluncuran aplikasi Sidatuk, aplikasi untuk menurunkan angka kemiskinan di Banyumas. (GATRA/Ridlo Susanto/re1)

Kemiskinan adalah masalah yang belum bisa ditangani dengan baik oleh pemerintah. Kemiskinan seakan sudah menjamur dan semakin bertambah buruk di Indonesia. Sebagai warga negara dan mahasiswa, saya wajib prihatin melihat kondisi seperti ini dan ikut berupaya untuk mengurangi angka kemiskinan yang ada di indonesia. 

Walaupun mungkin kontribusi saya untuk negara bisa dibiliang tidak cukup atau belum memadai, setidaknya saya ikut berkontribusi dalam upaya pengentasan kemiskinan yang ada di Indonesia.

Bicara soal kemiskinan, ini merupakan tanggung jawab yang besar bagi pemerintah Indonesia. Peran besar Presiden sangat menentukan apakah kemiskinan dapat teratasi ataupun malah akan bertambah buruk nantinya. Oleh karena itu, dengan terpilihnya Presiden kita Bapak Ir. H. Joko Widodo untuk yang kedua kalinya, bisa merealisasikan program beliau dan dapat mengatasi masalah kemiskinan yang semakin menjadi-jadi di Indonesia ini.

Purwokerto, kota yang terletak di Kabupaten Banyumas, Jawa tengah. Kota dimana para orang-orang ngapak berkumpul, bercanda riang gembira. Setiap daerah pasti akan mengalami masalah yang satu ini, tidak terkecuali kota Purwokerto.

Wakil Bupati Banyumas Budhi Setiawan mengatakan, walaupun Pemkab Banyumas berhadil menurunkan angka kemiskinan, namun program untuk mengentaskan kemiskinan dinilai masih belum maksimal.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Banyumas, namun angka penurunan kemiskinan tidak menunjukkan penurunan yang begitu tajam dan signifikan. Selain itu, angka penurunan kemiskinan dari tahun ke tahun tidak pernah mencapai angka satu persen.

Bahkan Wabup menyatakan, apabila diukur dari tingkat PDRB (Pendapatan Domestik Rasio Bruto) pada tahun 2015, angka kemiskinan makro di Banyumas tercatat ada 236,455 rumah tangga atau sebanyak 837,400 ribu jiwa. Dengan data ini, berarti lebih dari separuh penduduk Banyumas termasuk dalam kategori rakyat miskin.

Apabila kemiskinan tidak kunjung teratasi, maka akan menjadi masalah yang serius bagi perencanaan dan pembangunan kabupaten. Dampak yang akan terjadi apabila masalah tak kunjung teratasi antara lain terciptanya lingkungan kumuh yang tak layak huni, pembangunan bangunan-bangunan liar di lahan pemerintah untuk tempat tinggal.

Pemerintah banyumas membutuhkan suatu upaya jitu untuk mengatasi masalah kemiskinan ini. Upaya yang dapat mengatasi masalah kemiskinan yang terjadi di kabupaten Banyumas secara tepat dan akurat.

Pemerintah Kabupaten Banyumas meluncurkan sebuah aplikasi Sistem Informasi Data Terpadu Kemiskinan (Sidatuk). Aplikasi yang digagas oleh Badan Perencanaan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bapedalitbang) yang ditujuan untuk penanggulangan masalah kemiskinan di Kabupaten Banyumas.

Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan bahwa kemiskinan adalah permasalahan yang ada di setiap bangsa, yang disebababkan oleh berbagai faktor dan dipengaruhi oleh berbagai variabel. Pengaruh ini masuk secara internal maupun global dan dan bersifat dinamis dari waktu ke waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun