Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Asyiknya Belajar Doodle

23 Agustus 2017   03:59 Diperbarui: 23 Agustus 2017   04:05 2611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sering kali suka lihat gambar doodle art bersliweran di media sosial atau hiasan-hiasan yang menghiasi sebuah cafe. Kalau lihat bentuknya unik dan kesannya gambar orang tapi dengan bentuk yang aneh. Karena doodle art sendiri mempunyai arti coretan yang tak beraturan. Tampak asbtrak tak bermakna atau bermakna dan unik bentuknya dan punya karakter tersendiri.

Kadang  doodle art juga mewakili suatu perasaan yang menggambarnya . Banyak akhirnya membuat doodle bukan hanya sekedar coret-coret saja tapi juga  punya arti dan gaya tersendiri. Biasanya banyak yang akhirnya punya ciri melukis doodle yang menjadi kekhasannya. Selain itu doodle art ini sarana berkreasi yang murah meriah karena gak perlu media yang mahal, cukup kertas atau media lainnya sesuai dengan keinginannya. Seni doodle ini termasuk seni rupa dua dimensi dan seni desain grafis.

Pertama kali kata doodle muncul di abad ke 17 dan mempunyai arti bodoh. Bodoh bodoh yang terdapat dalam lagu yankee doodle yang dinyanyikan oleh pasukan Inggris di  perang revolusi Amerika. Dimana mempunyai arti untuk mencoret-coret untuk membodohi. Intinya coret-coret dan ini sudah dikenal sejak  jaman purba dimana di dalam gua mereka sering meninggalkan jejak berupa coretan di dinding gua. Dan akhirnya berkembang sampai sekarang dimana coretan ini bisa menghasilkan suatu gambar yang unik dan bermakna atau sekedar coretan abstrak sesuai dengan keinginan yang melukis. Teknik gambar doodle  bisa langsung tanpa membuat sketsa telebih dahulu, atau bisa juga membuat sketsa terlebih dahulu tapi secara langsung. Kalau mau terkonsep maka perlu dipikirkan terlebih dahulu , dibuat sketsanya dengan tema tertentu sehingga hasilnya lebih terkonsep.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Bahan yang diperlukan untuk membuat doodle art termasuk mudah dibuat. Kertas yang digunakan bisa beragam. Untuk menggambar dengan menggunakan pinsil dan untuk menebalkan bisa gunakan spidol, drawing pen dan bisa gunakan pinsil warna atau cat air agar ekspresi dan gambar tampak hidup.

Tertarik dengan doodle art ini jadi ingin sekali memperkenalkan seni ini pada anak Circle of Happiness. Agar mereka tahu akan seni ini dan siapa tahu juga dari mereka ada bakat terpendam dalam membuat seni doodle ini. Kebetulan punya teman yang memang bisa dan mau mengajarkan doodle art pada anak-anak. Karena sekedar bisa saja tapi tak punya  kemauan atau keikhlasan mengajar tentunya sangat sulit   sekali.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Akhirnya di minggu terakhir anak-anak berkesempatan  belajar doodle art. Untuk anak-anak yang lama ini kali kedua mereka berkreasi dengan seni doodle art. Dan bagi yang baru, ini kali pertama. Beberapa memang masih canggung karena baru pertama kali, tapi yang lain sudah mulai bisa dan mulai bisa berkreasi sendiri.

Beberapa  menunjukan hasil yang bagus. Bahkan ada yang diwarnai dengan warna cerah sehingga tampak indah. Ternyata manfaat dari doodle juag baik buat perkembangan otak anak-anak dan bisa membuat anak menjadi fokus dan punya konsentrasi yang tinggi. Bisa juga digunakan untuk mengurangi kebosanan sehingga bisa menghasilkan sesuatu yang kreatif.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Begitulah hasil coret-coret anak-anak yang berekspresi lewat doodle dengan bentuk yang unik dan lucu. Walau beberapa anak sedikit menyerah karena belum bisa membuat dengan gambar yang baik. Ini jelas terlihat di anak-anak yang masih di tingkat SD kelas 1 sampai  kelas 3.

Jadi tak ada salahnya untuk mencoba doodle art ini buat aktivitas anak-anak yang bisa membantu anak lebih konsentrasi, meningkatkan kreatifitas anak dan juga melatih anak untuk semangat untuk mencoba bentuk-bentuk lain yang baru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun