Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Hari Bumi, Sampah dan Revolusi Mental

22 April 2019   23:34 Diperbarui: 22 April 2019   23:59 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Peringatan Buang Sampah di Tangkuban Perahu Jawa Barat (17/05/15). Sumber: Pribadi

Bumi oleh Allah Swt. menyebutkannya dalam salah satu ayat Alquran surat An-Naba`ayat 6, "Bukankah Kami menjadikan bumi sebagai hamparan?" makna hamparan dalam ayat tersebut adalah mempersiapkan sesuatu agar layak digunakan dan dimanfaatkan. 

Bumi bukan untuk dinikmati lalu dicampakkan. Keberadaannya untuk manusia nikmati tapi sekaligus harus memeliharanya. Bumi sekaligus menjadi musuh, bila manusia ingkar sebagai khalifah. Coba flashback, adakah solusi manusia berhasil diatas dustanya. Allah Swt menjaga semuanya, sekalipun itu sampah tetap terjaga, karena semua manfaat.  

Bukan pula sampah secara langsung dibenturkan oleh manusia bersama segala sumber daya bumi. Semuanya haruslah diawali serangkaian persiapan-persiapan oleh manusia sendiri sebagai penjaga, pengawal dan penghuni. Persiapan itu mulai dari primer sampai ke masalah sekunder. 

"Jika sekiranya penduduk negeri-negeri itu beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi." (QS. Al-A'raf: 96). Bumi yang luas ini tentu belum pernah kita jelajahi semuanya, berapa luasnya daratan, belum luasnya lautan, ditambah langit, subhanallah. 

Nikmat apa yang manusia ingkari. Kecuali harus bersyukur dan memanfaatkannya dengan baik. Itulah sebaik-baiknya syukur. Syukur tentu harus dinyatakan dengan perilaku, bukan hanya kata bersambung kata, ahirnya dusta terhadap bumi. 

Introspeksi Manusia Terhadap Bumi. 

Bumi tempat manusia bermukim diciptakan oleh Tuhan Ymk semua untuk manusia. Ya manusia sebagai pemanfaat bumi beserta segala isinya yang sangat beragam dan unlimited. 

Peringatan Hari Bumi hakikatnya juga mengingatkan kita untuk senantiasa mempelajari, memahami, memanfaatkan, dan memelihara apa yang ada dan berkaitan dengan bumi.

Janganlah dengan alasan penyelamatan bumi (baca: lingkungan), tapi tetap memelihara kebohongan dan pembodohan publik dalam mengelola sampah. Tentu pula termasuk didalamnya untuk memikirkan kelangsungan hidup bumi itu sendiri. 

Bagaimana sumber daya bumi yang terbatas ini bisa menjamin kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya yang saling ketergantungan. Hal ini sering tidak disadari sebagai manusia. 

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Dr. Siti Nurbaya Bakar pada Pekan Bumi dan Konsultasi Nasional Lingkungan Hidup (KNLH) 2018, di Lapangan Merdeka Medan, Sumatera Utara, Minggu (22/4/18) mengatakan bahwa untuk bisa menjaga bumi dengan baik, salah satu syarat yang harus dilakukan adalah membersihkannya dari sampah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun