Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sumpah (para) Pemuda

8 Maret 2013   02:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:09 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pandji Pragiwaksono ketika menjadi pembicara di OBSAT (Obrolan Langsat) tentang Berani Mengubah bmenatakan, “Kita tuh biasanya ngelakuin apapun musim-an. Beramal, musim-an, nunggu bulan ramadhan. Ngibarin bendera, musim-an, nunggu tujuh-belasan. Semangat kepemudaanpun, musim-an, kalau deket 28 Oktober wuahh langsung semangat kepemudaan abis itu semangat kekendoran… langsung loyo lagi.”

Bumi gonjang ganjing langit kelap kelap

Yup, 28 Oktober adalah Hari Sumpah Pemuda. Siapapun tahu kalau yang pernah sekolah, soialnya ada aja tuh BAB yang jelasin tentang Sumpah Pemuda. Tapi kalau yang belum tahu yak baca buku sana. Males banget sih.

Tanggal 28 Oktober 1928 adalah Sumpah Pemuda II. Terjadi Kongres para pemuda Indonesia yang menghasilkan tiga point penting. Point yang kini sering dikesampingkan oleh Pemuda Indonesia. Point yang dianggap remeh temeh. Point itu adalah :

“Kami Poetera dan Poeteri Indonesia mengakoe-bertoempah darah jang satoe, Tanah Indonesia.

Kami Poetera dan Poeteri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.

Kami Poetera dan Poeteri Indonesia mendoengdjoeng bahasa persatoean bahasa Indonesia.

– Otentik 1928”

“Kami Putra-Putri mengakui, satu tanah air, tanah air Indonesia.

Kami Putra-Putri Indonesia mengakui satu bangsa, bangsa Indonesia.

Kami Putra-Putri menakui satu bahasa, bahasa Indonesia.

– Soekarno dan Yamin” (Sumber: JJ. Rizal)

Nah, sadar gak sih kalau udah mengesampingkan tiga point ini ? sadar gak sih kalau udah ngeremehin tiga point ini ? sering banget ketemu orang yang gak percaya sama Indonesia. Tapi yang bikin sedih adalah kalimat itu keluar dari mulut Mahasiswa… Agent of Change… Sang Pejuang… Pemuda. Pemuda itu berjuang, anak muda itu ngengkang.

Yasudahlah, itu urusan Sampean. Pilih, ingin berjuang atau ngengkang?

Tapi, mungkin banyak yang gak tau kalau di Sumpah Pemuda II adalah pertama kalinya lagu Indonesia Raya dikumandangkan oleh WS Rendra. Mungkin banyak yang gak tahu juga kalau saat pertemuan Sumpah Pemuda II ada yang cin-lok, gak percaya ? tanya sana sama Sejarahwan. Mungkin banyak yang gak tahu juga kalau tanggal 28 Oktober 1928 itu ada tukang koran yang pertama kali menjual korannya dan berkenalan dengan seorang gadis desa dan kemudian Ia nikahi. Mungkin banyak juga yang gak tau kalau taggal 28 Oktober 1928 ada seorang pujangga yang balikan sama pasangannya. Dan masih banyak lagi yang terjadi di tanggal 28 Oktober 1928 yang belum sempat dikuak oleh Sejarahwan.

Kini, semangat kepemudaan memang kendor. Layu bagai Putri Kraton yang kemayu. Dan, apa sih penyebabnya ? OGAH BELAJAR. Bukan males, tapi OGAH. Sama sekali gak minat untuk belajar. Belajar tidak hanya di kelas. Belajar bisa di mana-pun.

Oktober, 2012

Sungguh romantis. Kalau September punya slogan ‘September Ceria’ maka Oktober adalah Oktober Romantis. Tidak ada yang lebih romantis dibanding bulan Oktober 2012. Bahkan Romeo dan Juliet kalau masih hidup maka mereka akan bunuh diri pada bulan ini. Kalau saja Rangga dan Cinta masih ada, pasti Rangga akan kembali untuk menemui Cinta pada bulan ini.

Tuhan telah menciptakan bulan Oktober bagi Umat Indonesia sebagai bulan para pejuang. Pejuang Cinta. Selamat untuk kalian yang telah berjuang. Selamat untuk kalian yang telah berjuang dibulan ini walau kalah di Medan Perang. Selamat untuk yang akan memulai perjuangan dibulan ini. Kalianlah pejuang sejati. Pejuang yang telah melakukan karena cinta. Maaf, untuk kalian yang masih ngengkang. Silakan lanjutin.

·Menangislah untuk kalian yang ‘balikan’ dengan pasanganmu dibulan Oktober. Keluarkan air mata sebagai tanda terima kasih kepada Tuhan. Kepada perjuanganmu untuk terus memperjuangkan kepercayaan atas cinta dengan sebuah sumpah suci.

·Tertawalah untuk kalian yang ‘baru jadian’ dibulan Oktober. Tertawakan orang lain yang mengira kalian Homo selama ini. tertawa atas perjuangan konyol yang kalian tunjukan kepada Tuhan, mungkin Tuhan akan ikut tertawa karena sumpah kalian.

·Renungkanlah untuk kalian yang melakukan dosa pada bulan Oktober. kini kalian telah sadar, bahwa dosa yang dilakukan hanyalah persembahan neraka yang dikemas seindah janji surga dan semanis sumpah di surga.

·Percayalah untuk kalian yang telah memilih ‘pasangan baru’ dibulan Oktober. Pengalaman kalian yang telah membuat keputusan akhir untuk memilih. Wawasan kalian yang telah membentuk sebuah pilihan atas serangkaian kalimat sumpah setia. Bukan ramalan atau lingkungan.

·Pikirkanlah untuk kalian yang ‘menikah’ dibulan Oktober. Semoga perjuangan selama ini tidak terhenti pasca menikah. Semoga tidak menikah dalam keadaan mabuk, mabuk karena asmara bukan cinta. Ingatlah, sumpah kalian bukan terhadap pendamping hidup tapi, sumpah kalian untuk Tuhan. Dunia baru telah menunggu.

Biar, Pandji bilang pasca Oktober semua akan loyo. Suatu hal yang romantis tidak akan loyo. Kalaupun loyo, tinggal datang ke Klinik Pak Kobra lalu konsultasikan, dekat, hanya 7km dari perempatan Ciawi. Kalau masih loyo, pergilah ke Alfamart, di rak obat dibagian atas ada suplemen namanya Irma, murah, hanya 9k. masih loyo, pengen yang murah, beli tissue ‘sulap’ di tukang jamu. Kalau masih saja loyo, hentikan masturbasi, berbagilah kesenangan kalian kepada orang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun