Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

[Puisi] Andai Lelah Bisa Kuajak Istirahat, seperti Kata-kata

19 Januari 2017   15:41 Diperbarui: 19 Januari 2017   17:23 4652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemeran Wiji Thukul dalam Film| Sumber: Pabrik Kultur

--buat Wiji Thukul

aku lelah. pena dan kertas aku singkirkan sejenak. tak ada kata-kata tak apa. juga larik. juga bait. sementara puisi-puisiku bisa kau ambil dalam tas. orang-orang sudah terlalu banyak berkata. kota ini, kota ini sebagian besar diisi kata-kata. aku lelah. aku ingin istirahat, kata-kata.

sudah. sudahlah. lama aku ingin istirahat. tapi moncong-moncong senapan, langkah-langkah kaki sepatu karet, tangan-tangan yang buta --yang tidak bisa bedakan mana tubuh mana samsak-- melulu mencari aku. yha aku sembunyi. yha pernah ketangkap juga. yha lalu aku bonyok.

kejar-kejaran itu ada yang dikejar ada yang mengejar. apa yang mereka cari? yah entah. wong aku cuma nulis puisi, bikin selebaran, kadang mentas teater di kampung-kampung. sama petani, sama buruh, sama pelajar, sama siapa saja yang ingin.

jika kalian ingin jemput, aku sedang tidak di rumah. silakan kalau mau liat-liat gubuk. silakan masuk. pintunya tidak ditutup. tapi ingat pesanku: masuknya pelan-pelan; fajar lagi tidur, nganti lagi bantu sipon di dapur. awas kau ganggu mereka akan aku lawan!

Januari, 2017. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun