Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lelaki Masa Depan

18 April 2013   10:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:00 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sore itu, hujan. Meeting-pun digeser ke sebuah restoran mewah yg cukup untuk biaya hidup satu bulan. Aku hanya tidak habis pikir alasan orang-orang memilih tempat makan untuk sekedar bertemu dan membicaran yg mesti dibicarakan. Benarkah urusan perut ada diurutan pertama ?

Meeting jadi sedikit melebar. Inilah akibat meletakan pekerjaan disebelah piring makanan. Bingung harus memilih mana yang mesti didahulukan. Akhirnya, aku hanya bisa memperhatikan sekitar saat obrolan tidak karuan. Dari meja ke meja, dari setiap suapan setiap orang yang berpasangan. Ahh, tidak seharusnya aku di sini. Makanya, disela meeting, aku membuka note-phone dan (belajar) menulis puisi. Mungkin ini disebut singkat, bukan sederhana. Sila membaca:

Lelaki Masa Depan

Wanita

memilih laki-laki dengan masa depan.

Artinya:

hari ini dia kesakitan

Ia

kerap memberikan prospek

sehingga

membuatmu bolak-balik apotek

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun