Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Unai Emery, Xhaka, dan Cara Arsenal Menerima Semua Kegagalan

1 Oktober 2019   06:42 Diperbarui: 1 Oktober 2019   07:21 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ashley Young dan Granit Xhaka yang sempat beradu mulut dalam laga: Man. United vs. Arsenal (sumber; @goal)

Arsenal hanya pulang dengan 1 poin melawan tim yang bahkan selalu bingung bagaimana caranya menang.

Itu saja sudah aneh. Tapi masih ada yang lebih aneh: Emery masih memercayai Xhaka main sekaligus menjadi kapten. Ini sudah aneh sekaligus sial bagi tim sekelas Arsenal.

Seorang kapten itu, dalam sepakbola, tidak perlu jadi pemain yang jago dan berpengaruh di antara pemain lain. Malah, kadang, seorang kapten itu hak prerogatif pelatih saja. Asal tunjuk sesukanya, baru alasan penunjukan tersebut mengikuti.

Seperti yang dilakukan Emery, misalnya, alasan memilih Xhaka menjadi kapten adalah: "I trust and believe in him and he is a good man, a good professional and a good player."

Emery sekadar bermodalkan "trust" dan "believe". Untuk menilai Xhaka seorang "good player" saja masih di belakang 2 hal lainnya: "good man" dan "good professional".

Hanya karena itu oleh Emery kemudian memberi ban kapten untuk Xhaka. Konyol.

Mau tahu dampak langsung keputusan Emery tersebut pada Arsenal: pelan-pelan yang penting sampai di tujuan; dihancurkan perlahan.

***

Meski proses sebab dan akibat itu jauh, tapi dengan adanya ban kapten yang melingkat di lengan kiri Xhaka maka  secara tidak langsung (1) membuat ia tidak tergantikan sepanjang pertandingan. Atau (2) posisi yang Xhaka mainkan sebenarnya bisa jauh lebih efektif dan efesien bila digunakan untuk pemain lain.

Lihat saja ketika McTominay membuat gol di pengujung babak pertama. Sokratis sudan melakulan bloking agar supaya mempersempit ruang tembak, di belakangnya justru Xhaka menunduk dan bola melintas di atas kepalanya.

Pedahal, dengan ia diam tanpa melakukan sedikit gerakan, bola itu paling-paling mengenai kepalanya. Laju bola bisa keluar lapangan atau memudahkan Leno untuk mengantisipasi pantulan bola tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun