Deretan waktu mulai tertawa riang menatap wajahku
Saat Goresan pena menjadi sesuatu yang tak bermakna
Dimana aku harus melukis dan menulis?
Di dinding.!!!
Di kertas.!!!
Tapi dengan apa?
Dengan kanfas atau dengan hembusan nafas?
Semua penuh tanya tanpa jawab
Berpaling aku dari kebisingan untuk mencari keheningan.
Di gubuk tua itu aku mencoba untuk berimaji
Menulis kisah lama dalam memori
Semua terasa kusam dan tak berseri
Tapi..!!!
Aku tak mau untuk berhenti menulis
Itu adalah pilihan yang logis
Membaca lalu menulis
Itulah aku dalam lembaran-lembaran kertas
Dalam bait-bait puisi
Dalam syair-syair yang suci
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!