Mohon tunggu...
Hariadhi
Hariadhi Mohon Tunggu... Desainer - Desainer

Ghostwriter, sudah membuat 5 buku berbagai Dirut BUMN dan Agency Multinasional, dua di antaranya best seller. Gaya penulisan berdialog, tak sekedar bernarasi. Traveler yang sudah mengunjungi 23 dari 34 provinsi se Indonesia. Business inquiry? WA 081808514599

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Papeda "Kenyang Total" di Jakarta

15 Agustus 2019   20:14 Diperbarui: 22 Agustus 2019   21:09 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Papeda Kental. (Dokumentasi Pribadi)

"Mas duluan saja, nanti saya nyusul," kata saya kepada Mas Tedy Tricahyono, Sekjen Inovator 4.0 Indonesia usai meeting di Gedung Cyber 1. 

Kami berdua kompakan hendak mengikuti acara talkshow Mas Budiman Sudjatmiko di Plaza City View di Kemang Timur. Namun karena jalanan sekitar Cyber 1 macet total, maka kami memutuskan berpisah saja dengan gojek ketimbang naik taksi. "Ya sudah, sampe ketemu di sana ya," Kata Mas Tedy.

Menjelang sampai di Kemang, saya ingat belum makan sejak siang. Cuma Mi Ayam tadi siang, sehingga tentu saja membuat lapar kembali. Nah menjelang samp0ai di City View, saya teringat kalau ada kafe yang katanya baru saja buka dan menyajikan masaka khas Papua, Papeda. Namanya Kafe Alenia.

Sebenarnya Papeda, sebutan untuk adonan sagu yang kental dan lengket, bukan hanya milik Papua saja. Dulu saat ke Ambon saya juga mencoba di tepi laut sambil menikmati indahnya tepi pantai di Laut Banda. Saya suka sekali rasanya, walau pertama mencobanya hampir pasti semua orng muntah. 

Makan papeda tidak seperti memakan nasi. Tidak boleh dilahap semuanya, melainkan diseruput pelan-pelan, lalu ditimpali kuah kuning dan daging ikan kakap. 

Gurih dan kenyal sekaligus menyatu di mulut. Pasti ketagihan!

(Dokumentasi Pribadi)
(Dokumentasi Pribadi)
Nah di Kemang Timur inilah saya bertemu Kafe Alenia yang menyajikan masakan dan kopi khas Papua. Saya coba lihat menunya. Alamak, seporsi papeda saja sampai ratusan ribu?! Tapi kepalang tanggung, saya pesan sajalah, sudah mupeng mau menyeruput rasanya yang nikmat. "Minta satu ya, plus kopi susunya" Pesan saya.

Agak lama menunggu papeda selesai disajikan. Saya menikmati suasana di dalam kafe yang artistik dan rustik dengan padua material kayu, batu, dan hiasan beberapa keramik antik. Berlama-lama di kafe ini tidak akan terasa menjemukan. Hingga akhirnya papeda pesanan saya disajikan.

Dan ya ampun.. 

(Dokumentasi Pribadi)
(Dokumentasi Pribadi)
Ternyata papeda yang disajikan porsinya banyak sekali. Selain semangkuk besar yang setara dengan panci nasi, ikan kakap merah bumbu kuah kuning pun tersaji sekitar 4 sampai 5 potong. 

Sehingga saya akhirnya menyimpulkan, "Ini sih walaupun kesannya mahal, tapi kalau mengajak teman-teman nongkrong, bisa dinikmati sampai 5 orang atau lebih. Soalnya makan papeda memang sedikit saja sudah membuat kenyang dan berkeringat, alias kalau istilah orang betawinya, Bega...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun