Mohon tunggu...
Hanvitra
Hanvitra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus Departemen Ilmu Politik FISIP-UI (2003). Suka menulis, berdiskusi, dan berpikir.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Asian Games, Persahabatan, dan Kemanusiaan

3 September 2018   06:15 Diperbarui: 3 September 2018   08:04 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Asian Games akhirnya ditutup tadi malam dengan upacara yang cukup megah. Tak terasa ada kehilangan di dalam dada. Tidak ada lagi kompetisi untuk merebut medali. Semua orang lega akhirnya kompetisi ini berjalan dengan baik. Tak ada insiden yang kurang baik. Alhamdulillah, Indonesia berhasil menunjukkan kepada dunia bahwa kita bisa.

Mengharukan melihat atlet dari berbagai negara berkumpul bersama, bernyanyi dan saling berangkulan dan bersalaman. Asian Games adalah selebrasi kemanusian, persaudaraan, dan sportivitas. Semua tunduk kepada rules of the game. Indonesia berhasil melampaui target dengann 31 emas. Sungguh membanggakan.

Asian Games adalah bentuk selebrasi persahabatan dan kemanusiaan bagi kita seluruh bangsa Asia. Berbagai bangsa menunjukkan kebolehannya dalam berbagai bidang olahraga. Melihat berbagai sambutan dalam acara tersebut,  ternyata olahraga mampu menyatukan kita bangsa-bangsa Asia. Berbagai bangsa, suku, ras, dan agama saling berpelukan dan bernyanyi bersama. Singkirkan dulu semua analisis ekonomi-politik, geopolitik, geostrategis, radikalisme, konflik kepentingan, perebutan sumber daya, kapitalisme, demokrasi  dan lainnya. Ilmu pengetahuan telah mengkotak-kotakkan kita dalam berbagai  macam kategori. Semua mengarah kepada konflik antar bangsa, kekerasan, dan perebutan sumber daya alam Kita, bangsa Asia adalah satu. Kita menuju persahabatan dan persaudaraan.

Seluruh umat manusia pada hakikatnya bersaudara. Sisi kemanusiaan dari Asian Games ini menyadarkan bahwa manusia sesungguhnya bukan makhluk barbar. Manusia mempunyai sisi kemanusian dalam dirinya sendiri. Manusia bukan sekedar homo economicus yang memaksimalkan kepentingannya sendiri. Manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain.   Tak ada lagi perang saudara. Semuanya melebur menjadi satu: energy of Asia.

Bangsa-bangsa Asia menunjukkan bahwa persatuan umat manusia itu mungkin.. Selama ini bangsa-bangsa Asia sering dipinggirkan dari ekonomi politik dunia. Bangsa-bangsa Asia adalah masyarakat terjajah. Kini kita menunjukkan kepada dunia, bukan Eropa saja yang mampu hidup beradab namun juga bangsa-bangsa Asia bersatu dan saling menunjukkan solidaritas. Ada cinta di dalam Asian Games.

Indonesia telah menunjukkan kepada dunia bahwa kita ini boleh. Indonesia boleh, Indonesia bisa. Indonesia mampu berkiprah di pentas dunia. Indonesia bukan lagi bangsa paria. Indonesia adalah bangsa yang maju dan berdaulat. Asian Games ini merupakan bukti bahwa Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata. Indonesia akan menyeruak menjadi bangsa-bangsa yang maju di dunia. Kita telah menunjukkan kepada dunia, kita bukan bangsa yang ugal-ugalan, kita bukan bangsa barbar, dan kita telah menjadi bangsa beradab di dunia.

Tidak ada kekerasan dalam perhelatan Asian Games kali ini. Bangsa Indonesia menunjukkan kepada dunia bahwa kita adalah bangsa yang tertib, rapi, dan sopan. Ketika atletnya kalah pun, kita, bangsa Indonesia, tidak marah dan sportif. Tidak ada aksi vandalisme. Indonesia telah berhasil bahwa kita adalah bangsa yang menjunjung prestasi dan legawa. Kita bukan lagi bangsa koeli. Indonesia adalah bangsa yang bermartabat dan kreatif.

Terima kasih kepada Presiden Joko Widodo, Panglima TNI, Kapolri, Pak Erick Thohir, Menpora Imam Nachrowi, dan seluruh relawan dan kru. Indonesia telah memberi yang terbaik bagi rakyatnya. Tahniah Indonesia! Sampai jumpa di Hangzhou empat tahun lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun