Mohon tunggu...
Hanum Larasati
Hanum Larasati Mohon Tunggu... -

Hanya seorang yang gemar menulis dan selalu ingin berbagi fikiran agar semakin arif dalam menapaki kehidupan. Serta asyik berbisnis di dunia online agar batik semakin mendunia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Oprah Winfrey dan Jejak-jejak Kehidupannya

22 Februari 2013   05:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:54 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Saya ingin berbagi tentang seorang pembawa acara talkshow yang pasti kita sudah kenal karena acaranya ditonton oleh 40 juta lebih pemirsa setiap minggunya dan disiarkan ke 120 lebih negara di dunia, yaitu The Oprah Winfrey Show. Acara yang begitu terkenal karena menyentuh tentang kehidupan, moralitas dan pendidikan. Mulai dari cerita kepemimpinan hingga skandal murahan.  Mulai dari cerita kesetiaan sampai cerita perselingkuhan yang menyedihkan semua digambar dan direkam dengan jelas oleh The Oprah Winfrey Show.

Mungkin, tak banyak yang tahu bahwa Oprah adalah wanita yang pernah tersiksa secara mental dan lahir batin serta hidup dalam penderitaan dan mencicipi nestapa hidup justru disaat usianya begitu belia, 9 tahun. Yap, Oprah Winfrey adalah seorang keturunan Afro - Amerika yang bergelut dengan kemiskinan turun temurun. Ayahnya seorang mantan prajurit Amerika yang tak lagi bertugas dan memiliki profesi sebagai tukang cukur rambut. Sedangkan, Ibunya hanyalah seorang pembantu rumah tangga yang harus bekerja dari pagi sampai malam dan tak pernah punya waktu untuk memperhatikan anak-anaknya.

Karena hal inilah, Oprah pun dibawah asuhan neneknya yang keras selama ibunya bekerja dari pagi hingga malam hari. Layaknya anak-anak, Oprah kecil ingin diperhatikan. Kabur dari rumah adalah caranya untuk mendapat perhatian sang Ibu. Ia tinggal di sebuah kamar bersama ibu dan sepasang saudara tirinya.

Namun di usianya baru menginjak 9 tahun, nestapa itu datang.

Ia diperkosa oleh saudara Ibunya dan teman-teman saudara Ibunya hingga berulang kali. Oprah kecil tak berani menceritakan kepada siapapun tentang apa yang terjadi pada dirinya karena para pelaku biadab itu justru menghancurkan harga diri Oprah dengan mengatakan bahwa perkosaan itu terjadi karena kesalahan Oprah kecil. Perkosaan itu terus berlanjut hingga usianya 14 tahun. Buahnya adalah kehamilan yang tak diinginkan.

Ia pun harus menerima kenyataan pahit memiliki anak di  usia 14 tahun.  Tapi, derita itu tak lama. Bayi yg baru saja dilahirkannya meninggal tak lama kemudian. Oprah terpuruk. Ia kabur selama 1 minggu dari rumah ibunya yang miskin. Tak sanggup lagi menghadapi pemberontakan Oprah, ia dikirim oleh ibunya ke tempat ayahnya.

Oprah mendapat didikan keras ala militer dari sang ayah. Tak ada kata maaf  bagi nilai buruk di sekolah. Ayahnya hanya menerima nilai bagus untuk setiap mata pelajaran. Oprah muda dipaksa melahap berbagai jenis buku setiap harinya dan meringkas isi buku tersebut pada akhir pekan.  Namun, disisi lain, ayahnya juga sangat memberikan cinta, perhatian serta kasih sayang yang ia butuhkan dan ia cari-cari yang tak pernah ia dapati dari ibunya selama ini.

Oprah yang hancur, tak punya harga diri, ternoda dan terpuruk dalam lembah nista berubah menjadi wanita yang sukses. Didikan keras ayahnya membuat nilai-nilai di sekolahnya meroket tajam. Bahkan, ia terpilih sebagai mahasiswa teladan yang mewakili sekolahnya melaga ke Gedung Putih. Beasiswa ke universitas kebanggaan tak lagi menjadi impian karena sudah berada dalam genggamannya.

Kasih sayang dan perhatian sang ayah menjadikan ia mandiri, disiplin, tegar dan percaya diri. Di usia yg begitu muda, ia didaulat menjadi pendamping pembawa acara talkshow. Karirnya melesat bak meteor panas kala ia memutuskan untuk pindah ke Chicago memandu acaranya sendiri yang diberi nama A.M.

Inilah batu prasasti pertama Oprah dalam rekam jejak kesuksesannya. Tantangan hidupnya yang terbesar justru saat ia diharuskan membawa acara talkshow yang dimana acara itu ditayangkan berbarengan dengan acara talkshow milik Phil Donahue yg terlebih dahulu terkenal di seantero jagat Amerika.

Tapi, bukan Oprah namanya kalau ia mengalah dan memilih pulang kampung. Ia terus berusaha dan memancarkan kelihaiannya dalam berbicara dan mengundang simpati khalayak ramai. Tak butuh waktu lama bagi wanita kulit hitam ini untuk menggeser dan memaksa Phil Donahue turun dari tahtanya sebagai raja talkshow Amerika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun