Mohon tunggu...
Healthy

Anak Berkebutuhan Khusus dengan Gangguan Pendengaran (Tunarungu)

24 September 2017   13:37 Diperbarui: 24 September 2017   13:40 3882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Assalamualikum.....

Hallo apa kabar sahabat kompas.....,,

Dikesempatan kali ini saya akan membahas tentang anak berkebutuhan khusus dengan gangguan pendengaran atau yang biasanya disebut dengan tunarungu.....,,,

Pendengaran merupakan hal terpenting pada manusia untuk menerima ilmu maupun informasi.

Kehilangan pendengaran adalah ancaman mulai dari kehidupan pribadinya serta kehidupan sosial dan komunikasi mereka sehari-hari.

Ketidak mampuan mendengar penuturan bahasa, music, dan bunyi-bunyian dalam sekeliling berkaitan dengan masalah psikologis sosial yang memberi pengaruh terhadap fungsi dan kualitas kehidupan sehari-hari (Lindblade dan McDonald 1995 ; Saunders 1994 ; Taylor 1993).

Penderitaan tunarungu yaitu mereka yang mengalami gangguan pada pendengarannya.

Anak-anak yang memiliki masalah pendengaran mempunyai tiga kecacatan yakni karena mereka tidak dapat mendengar, mereka menjadi tidak dapat bertutur kata dengan benar dan tidak dapat pula berpikir selayaknya anak-anak normal (Chua 1992).

Anak yang mengalami gangguan pendengaran mempunyai hambatan dalam perkembangan bahasa dan komunikasinya. Anak yang mempunyai hambatan tersebut dapat dilihat melalui cirri-ciri sebagai berikut:

  • Kurang memperhatikan saat guru memberikan pelajaran dikelas.
  • Selalu memiringkan kepalanya, sebagai upaya untuk berganti posisi telingi terhadap sumber bunyi, seringkali ia meminta pengulangan penjelasan guru saat dikelas.
  • Mempunyai kesulitan untuk mengikuti petunjuk secara lisan.
  • Keengganan untuk berpartisipasi secara oral dan dimungkinkan karena hambatan pendengarannya.
  • Adanya ketergantungan terhadap petunjuk atau instruksi saat dikelas.
  • Mengalami hambatan dalam perkembangan bahasa dan bicara.
  • Perkembangan intelektual peserta didik tunarungu wicara terganggu.
  • Mempunyai kemampuan akademik yang rendah, khasusnya dalam membaca.
  • (Hallahan & Kauffman, 1991 : 232-274 ; Gearheart & Weishan, 1976 : 33-45, Kirk & Gallagher, 1989 : 300-305)

Penyebab ganguan pendengaran ini dibedakan menjadi tiga yaitu:

  • Tuli Konduktif (tuli hantaran)
  • Tuli Sensorineural (tuli saraf)
  • Tuli Campuran (mix deafness)

Tuli Konduktif (tuli hantaran)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun