Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Lagi Pernah untuk Membakar

8 Agustus 2017   01:49 Diperbarui: 8 Agustus 2017   01:56 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jangan lagi pernah untuk membakar atas nama apapun bila akhirnya sesal menjadi debu dan arang.

Kita di ciptakan atas kemurahan dan kelembutan, kasih sayang serta pelukan tangan-tangan tercinta.

Sudah terlampau banyak kesedihan dan kepedihan terjadi lalu untuk apa mesti berperilaku kasar lagi.

Tak sadarkah bila Tuhan pun meneteskan air mata melihat amarah kita yang membabi buta.

Tak ingatkah diri pada keluarga, pada teman, sahabat dan tetangga.

Kemarin lalu tempat-tempat ibadah di bakar tanpa perduli kepada Tuhan sebagai tuan rumahnya.

Dan sekarang orang di bakar hidup-hidup tanpa di tanya cuma sekedar prasangka yang akhirnya melahirkan air mata.

Orang-orang begitu kasar, tangannya seperti besi yang keras dapat menghancurkan apa saja.

Mulutnya mengaum sumpah serapah, kaki-kakinya terus menendang-nendang seperti binatang lepas hawa nafsunya yang beringas.

Tak ada rasa takut, tak ada rasa gentar sepertinya Tuhan mudah di kangkangi dan berpikir tak akan pernah membalas.

Kita ini manusia, hanya manusia tak berhak menghukum tanpa mengadili dengan bukti-bukti yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun