Mohon tunggu...
Handoyoputro
Handoyoputro Mohon Tunggu... Freelancer - Personal Life Coach

Personal Life Coach, Licensed Practitioner of Neuro Linguistic Programming, Certified Hypnotherapist, Certified Instructor

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kemarahan dan Bisa Ular

26 Juli 2017   13:02 Diperbarui: 26 Juli 2017   14:02 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

"Diperlakukan seperti itu,  wajar dong, kalau saya marah",  kata seserang ketika menanggapi situasi tidak menyenangkannya yang dialaminya.  Dari kalimat yang diucapkannya, jelas sekali  kelihatan bahwa dia menganggap bahwa marah adalah hak yang dimilikinya sebagai  "korban". 

Yang jadi pertanyaan adalah , apakah kemarahan itu hak atau justru hal merugikan diri anda?

Marah adalah emosi alami setiap manusia,  yang diciptakan untuk melindungi kita dari bahaya atau situasi yang tidak menyenangkan. Stimulasi dari emosi ini membuat  kita sadar dan siaga ketika ada ancaman atau bahaya. Jadi sebenarnya emosi marah adalah harta kita yang harus disyukuri keberadaannya.

Dalam bahasa metafora, kemarahan adalah semacam sirine/alarm detektor asap/panas yang digunakan untuk memperingatkan kita ketika terjadi bahaya kebakaran.  Dengan sirine/ alarm itu, kita bisa mengambil tindakan yang tepat pada saat yang tepat,  untuk mengatasi kebakaran.

Apa yang akan terjadi  jika sirine itu muncul terus menerus, padahal ancaman terhadap bahaya kebakaran telah berlalu?  Tentu akan jadi masalah yang mengganggu, jika sirine/alarm  tanda bahaya kebakaran itu berbunyi  myaring secara terus menerus,  padahal ancaman kebakarannya sudah berlalu beberapa hari  yang lalu,atau bahkan beberapa bulan / tahun yang lalu?  Pasti itu akan sangat mengganggu .

Banyak orang yang mempertahankan  kemarahannya  hingga sekarang dan selanjutnya, padahal kejadian yang membuatnya marah sudah berlalu.  Bahkan  mungkin sudah bertahun tahun berlalu semenjak kejadian. Padahal kemarahan yang terpendam itu jelas jelas menimbulkan rasa sakit yang nyata di dadanya. Selain itu kemarahan juga menimbulkan dampak sistemik terhadap penurunan kualitas kesehatan kita.

Anehnya mereka justru  tidak merasa terganggu dengan rasa sakit itu, bahkan merasa bahwa kemarahan adalah hak yang harus dipertahankan. Padahal kemarahan dan dendam yang tersimpan di hatinya sangatlah merugikannya. 

Mengapa kemarahan bisa merugikan anda?

Ketika ada kemarahan, kebendian, atau bahkan dendam di rongga dada anda, tubuh akan memproduksi Noradrenalin, yaitu hormon yang akan  menimbulkan rasa sakit di dada anda. Noradrenalin adalah senyawa yang dahsyat racunnya,  dan menimbulkan rasa sakit . Kekuatan racunnya setara dengan bisa ular.

Apa yang terjadi jika anda memasukkan sedikit demi sedikit racun ular ke dalam tubuh anda?  Racun itu lama lama akan menjadi banyak dan menimbulkan gangguan pada kesehatan anda.

Saya yakin sekali, Anda tentu tidak ingin memasukkan racun ular ke dalam tubuh anda sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun