Mohon tunggu...
Hana Marita Sofianti
Hana Marita Sofianti Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Guru , Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini , Guru, Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Mau Nikah Lagi?" Detailku Membunuhmu

23 Januari 2020   01:25 Diperbarui: 23 Januari 2020   01:50 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Mau nikah lagi?"

Kira-kira dengan pertanyaan seperti itu apa yang terpikir dan terlintas di benak anda semua? Hmmm.... Itulah yang di ungkapkan teman baruku, persis 3 hari yang lalu.

Siapa yang tidak senang di perhatikan seseorang apalagi baru kenal, bukan karena perhatiannya tapi mungkin karena unsur magnet yang serasa tarik menarik bagi kedua belah pihak yang saling merespon satu sama lain. Sehingga dia jadi baperan bahkan cemburuan. Tak lucu kan? Norak dan malu.

Hati itu luas seluas samudera, saya rasa tidak. Cukup sempit dengan mendefinisikan hati hanya sebesar samudera. Jadi seluas angkasa? Tidak juga, karena hati seluas apapun hanya manusia yang bersangkutan yang tahu tergantung dari kondisi dan mood nya seseorang (relatif). 

Jika dalam konteks hati saja kita tidak mengerti bahkan menuduhnya sempit dan sesempit-sempitnya, maka di mana hak yang empunya hati berposisi?

Ulasan ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan usia seseorang dan siapa dia? (Jabatannya) akan tetapi fakta yang secara detail telah menjadi rujukan dan referensi bagi orang bersangkutan yang kadar hidupnya sudah keras dan memang sudah matang sematang terik matahari di gurun pasir.

Tidak besar hati dan tidak memandang semua hal itu manis di depan. Percayalah bagi yang sudah matang dalam pengalaman rasanya tidak akan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Tidak selalu cukup Ya atau Ok. Tidak begitu.

"Detailku Membunuhmu"

Setelah 3 hari yang lalu Detailku membunuhmu, membunuh semua argumen-argumenmu, mematahkan semua harapanmu. Maaf jika tak bersua. Tak bermaksud demikian. Itupun karena pertanyaanmu "Mau Nikah Lagi?" yang tak masuk akal menurutku, bagaimana mungkin 3 hari kenal bisa terjadi hal-hal yang di luar nalar. Apalagi dengan usia yang tak berkelakar. Semua ku tangkis sampai kau tak bisa men smash ku lagi. Walaupun menurutmu hanya Tuhan yang tahu.

Sudahlah simpan baik-baik pertanyaan dan ajakanmu yang kurang tepat bahkan mungkin salah alamat, aku tidak berharap menggandengmu di tempat kondangan sebagai pasanganmu. Karena aku tidak mau. Cukup menjadi temanmu saja. 

Begitu tau dirinya aku, hanya mengingatkanmu saja bahwa aku tidak seumuran denganmu dan masih banyak hati lain yang menantimu, yang seumuran denganmu dan yang terbuka untukmu, do'aku menyertaimu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun