Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Salah Kaprah Lagu Anak Pelangi

12 Juli 2017   21:43 Diperbarui: 12 Juli 2017   23:17 1543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi dari Tribun Timur - Tribunnews.com

Pelangi adalah salah satu lagu yang sangat fenomenal di Indonesia, hampir semua orang pernah menyanyikannya saat kecil. Lagu yang mengisahkan fenomena ala mini masih eksis di kalangan anak-anak zaman sekarang khususnya anak TK dan di bawahnya, maklum anak SD sudah banyak tercemari lagu-lagu dewasa, apalagi tentang lagu yang membahas cinta, waduh parah.

Kembali ke lagu pelangi, ada beberapa lirik yang perlu kita bahas bersama. Karena sepintas lirik lagu pelangi ini memiliki arti ganda atau ambigu yang bisa menyesatkan bagi anak-anak kita, sama seperti menyesatkannya doktrin menggambar bagi anak SD yang pasti identik dengan adanya gunung, matahari, awan, sungai, jalan dan sawah, buktinya seluruh siswa dari Sabang sampai Merauke gambarnya demikian itu hayo...

Berikut ada beberapa lirik yang maknanya perlu kita renungkan lagi bersama-sama ...

Pertama, Pelangi-pelangi alangkah indahmu merah, kuning hijau... di sini menggambarkan pelangi punya 3 warna saja, padahal ada 7 warna yang terangkum dalam Me-Ji-Ku-Hi-Bi-Ni-U lah warna pelangi itu. Namun ini masih wajar karena memang lagu anak-anak dan kayaknya bakalan susah nyanyinya jika ada 7 warna pelangi.

Kedua, lirik di langit yang biru. Mari kita cermati sejenak, pelangi itu fenomena alam yang terjadi karena ada pembiasan cahaya matahari yang mengenai tetesan air hujan atau minimal gerimis. Jika saat itu hujan atau gerimis, menurut kalian apa warna langit yang ada pelanginya???

Ketiga, pelukismu agung, siapa gerangan?. Nah lirik ini sangat sering jadi guyonan mulai saya kecil dulu, biasanya ada teman yang membuat pelangi? Nah jawabanya ternyata Agung, mengacu potongan lirik lagu tadi. Ini cukup rumit karena setelah cerita bahwa pelukis pelangi Agung, bait selanjutnya malah Tanya siapa gerangan? Kan barusan sudah dijawab agung-agung.

Kalau bait terakhir yang berbunyi pelangi-pelangi ciptaan Tuhan. Ini baru tak ada masalah, karena memang semua yang ada di dunia ini ciptaan Tuhan.

Nah itulah 3 lirik yang ambigu sehingga seringkali dibahas oleh anak-anak bahkan orang yang sudah tua sekalipun.

Dan perlu diingat salah kaprah di sini merujuk pada humor alias guyonan, jangan terlalu dipikirkan, penulis sendiri masih sering terngiang dengan lagu pelangi ini walaupun usia tak muda lagi. Terima kasih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun