Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

JNE Dorong UMKM Lokal Go Digital dan Go internasional

13 September 2019   19:59 Diperbarui: 14 September 2019   07:39 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana kopriwriting JNE di Malang (foto dari komunitas Bolang)

Malang merupakan salah satu destinasi wisata favorit di Jawa Timur bahkan di Indonesia. Banyaknya objek wisata baik wisata alam, wisata buatan dan wisata belanja serta  suasana alamnya yang nyaman membuat banyak orang tergoda untuk datang berwisata. Sektor wisata inilah yang membuat perekonomian Malang berkembang dengan pesat. 

Tak hanya itu, Malang juga memiliki banyak kampus unggulan yang setiap tahunnya mampu mendatangkan puluhan ribu mahasiswa baru. Para mahasiswa ini juga menjadi salah satu penggerak berkembangnya ekonomi di Malang. Baik sebagai pelaku ekonomi secara langsung maupun sebagai market place atau jadi konsumen saja. 

Dalam perkembangan ekonomi di Malang ini tak lepas dari peran usaha micro, kecil dan menengah atau yang biasa kita sebut UMKM. Menurut Tri Widyani Pangestuti selaku kepala dinas Koperasi dan UMKM Kota Malang, setidaknya ada 116.000 UMKM yang ada di Malang dan sekitarnya. Jumlah yang sangat banyak bukan? 

Dari sekian banyak UMKM ini, sebagian besar berasal dari sektor kuliner, fashion dan kerajinan serta tak lupa sektor digital yang sedang berkembang pesat. Bahkan Tri widyani menekankan secara khusus bahwa sektor digital memiliki potensi yang sangat banyak, Malang memiliki orang-orang kreatif di bidang digital seperti star up, game maupun animasi. Jika sektor digital ini bisa dimaksimalkan, Tri Widyani optimis UMKM di Malang akan berkembang lebih pesat lagi. 

UMKM harus Go Digital
Melihat besarnya peran UMKM lokal dalam perkembangan ekonomi di Malang, membuat JNE tergerak mengadakan acara Kopiwriting. Kegiatan yang membahas UMKM lokal Malang untuk memasuki ekonomi digital menghadirkan tiga pembicara yaitu Tri Widyani dari Dinas UMKM dan Koperasi Kota Malang, Adis dari JNE Malang serta Dias Satria dari Kopi Jago sebagai UMKM yang sudah menerapkan ekonomi digital. Kopiwriting JNE ini juga dihadiri 20 an anggota Blogger Kompasiana Malang (Bolang) serta perwakilan berbagai media yang ada di Malang. 

Tri Widyani pemateri dari Dinas Koperasi dan UMKM Malang (dok Dari Bolang)
Tri Widyani pemateri dari Dinas Koperasi dan UMKM Malang (dok Dari Bolang)
"Salam satu jiwa... Arema, Salam satu jiwa... Indonesia", slogan penuh semangat ini menjadi pembuka sebelum membahas pentingnya ekonomi digital untuk UMKM. Kegiatan yang di Vargo Kitchen, Kota Malang ini dimulai dari pemaparan Dinas Koperasi UMKM. Tri Widyani menyatakan bahwa Malang adalah buminya UMKM, hal ini mengacu banyaknya UMKM yang ada di Malang. Selain itu UMKM juga sesuai dengan visi Walikota Malang yang selaly menginstruksikan untuk mengembangkan potensi ekonomi kerakyatan ke arah ekonomi kreatif. 

Tri Widyani juga menegaskan setidaknya ada empat permasalahan pokok UMKM di Malang, yakni kualitas produk, standarisasi, pembiayaan dan pemasaran. Oleh karenanya Dinas Koperasi dan UMKM mengadakan pendampingan melalui program klinik bisnis. Dalam program ini pelaku UMKM dipersiapkan untuk memasuki era ekonomi digital melalui pelatihan-pelatihan yang rutin diadakan. 

JNE Malang siap kawal UMKM go digital (dok dari Bolang)
JNE Malang siap kawal UMKM go digital (dok dari Bolang)
Materi yang tak kalah menarik disampaikan oleh Dias Satria dari UMKM Kopi Jago. UMKM yang mengangkat cita rasa kopi lokal go internasional ini menceritakan pengalamannya selama berkecimpung di dunia ekonomi digital. Walau Kopi Jago ini baru berumur 6 bulan, namun usahanya sudah berkembang pesat hingga bisa membawa kopi dampit (asli malang) hingga ke luar negeri. Rahasianya tak lain digitalisasi itu sendiri. 

Dias dan tim Jagoan Indonesia sejak awal sudah yakin akan kualitas kopi lokal yang ada di Malang dan sekitarnya. Potensi kopi yang besar inilah akhirnya melahirkan brand Kopi Jago yang kini sudah memiliki stand di Transmart Malang. Dengan bantuan digital seperti website, media sosial baik instagram maupun youtube membuat Kopi Jago terkenal hingga go international. 

Ekspor itu mudah itulah hal yang ditekankan oleh pemateri terakhir yakni Adis dari JNE Malang. Adis selaku head office marketing  JNE malang, sudah mulai menerapkan konsep Go Internasional. Dia mengajak UMKM lokal khususnya di Malang untuk ekspor rame-rame bersama JNE. Karena ekspor sekarang mudah tak seribet dulu, dan JNE siap menfasilitasi  Para pelaku UMKM lewat "Rumah UMKM".

Di rumah UMKM inilah JNE akan melakukan pendampingan, pelatihan serta sharing-sharing agar produk UMKM Malang bisa go nasional bahkan internasional. Intinya jangan malu-malu karena sebetulnya Malang sudah memiliki banyak produk yang potensial, tinggal bagaimana kita memasarkannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun