Mohon tunggu...
R A Kurniasih
R A Kurniasih Mohon Tunggu... Penulis - Just blog and share

Dimana sebuah perjalanan berawal, disitulah sebuah kisah dimulai. \r\n

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Hilangkan Dahaga dengan Es Goyobod

16 Mei 2015   04:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:58 2878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_412849" align="aligncenter" width="300" caption="(pict from berita.upi.edu)"][/caption]

Siang-siang, panas-panas enaknya minum apa ya…? Es goyobod jawabnya 

Yup, es yang satu ini sangat tepat untuk menghilangkan dahaga di saat terik matahari sedang membakar. Es goyobod ini adalah minuman tradisional asli Garut. Es ini berbahan dasar santan, hampir mirip dengan es campur. Es ini dibuat dari es serut yang dicampur dengan jeli dari tepung hunkwe, ditambah alpukat, susu, dan kelapa serut. Bahkan terkadang ditambahkan kolang kaling, mutiara, dan roti tawar. Hunkwe nya sendiri berbeda-beda cara penyajiannya, ada yang dibentuk jeli, ada yang dibentuk dadu. Kemudian diberi warna tertentu sehingga terlihat lebih menarik. Jeli hunkwe inilah yang membuat es menjadi lebih kenyal dan gurih. Di Bandung, es goyobod ini banyak dijual di kaki lima. Namun di Garut, menurut penuturan rekan saya yang asli orang Tasikmalaya, es goyobod ini biasanya dijual pada bulan puasa sebagai sajian berbuka puasa. Saat berkunjung ke Garut es goyobod ini tak hanya sukses menghilangkan dahaga kami namun sekaligus membuat ketagihan.

[caption id="attachment_412913" align="aligncenter" width="300" caption="es goyobod khas Garut (dokumentasi pribadi)"]

14300890861443425247
14300890861443425247
[/caption]

Sejarah Es Goyobod

Kata goyobod sendiri asal katanya berbeda-beda. Ada yang mengatakan dari Bahasa Sunda yang artinya basah kuyup, basah, atau lengket (saya sendiri bukan orang sunda, jadi saya belum konfirmasi tentang ini). Namun ada juga yang mengatakan dari Bahasa Belanda yang berarti basah. Kuliner Jawa Barat ini sudah ada sejak tahun 1943 atau pada 1943 atau pada jaman penjajahan Belanda, dan diciptakan oleh seseorang yang bernama Aca. Namun karena peristiwa besar dan bersejarah Bandung lautan api, maka sang penemu Es Goyobod tersebut pulang kekampungnya, di Garut ia pun kembali menjajakannya. Satu lagi versi yang hampir sama diungkapkan oleh situs berita.upi.edu. Es ini diperkenalkan oleh Junaedi, seorang pedagang Sunda yang mengadu peruntungannya di Jakarta tahun 1930-an. Junaedi beranggapan, Kota Jakarta yang panas, menjual es adalah hal yang tepat. Dengan komposisi sederhana: es, goyobod, dan santan, Junaedi percaya diri menjajakan es campur ini ke masyarakat ibu kota. Namun harapan Junaedi tidak sesuai dengan realita. Bertahun-tahun menjual es goyobod, ternyata es campur ini tidak pas di lidah masyarakat Jakarta. Untunglah Junaedi memiliki anak bernama Usep Suryana. Dialah yang bertekad melanjutkan usaha ayahnya. Tekadnya itu ia buktikan dengan membawa Es Goyobod ke Bandung tahun 1940. Usep memulai dengan membuka gerainya di jalan Banceuy, salah satu tempat strategis di Bandung. Dengan komposisi yang sama, Usep berhasil menyihir masyarakat Bandung untuk terus membeli Es Goyobod yang dijualnya. Walaupun laris, Usep hanya mampu menjual Es Goyobod sekitar lima tahun saja.

Tragedi Bandung Lautan Api tahun 1946 yang memaksanya untuk pindah keluar dari kota kembang. Tak ingin berlarut dalam kenyataan, Usep segera menggiring Es Goyobod ke Garut, tepatnya di Alun-Alun Kota Garut. Tak disangka, Garut menjadi rumah bagi es goyobod. Di kota inilah Es Goyobod menjadi legenda. Berbagai kejadian yang menimpa Es Goyobod dibayar habis oleh antusiasme warga Garut.

[caption id="attachment_412914" align="aligncenter" width="300" caption="Es Goyobod Garut (dokumentasi pribadi)"]

1430090667373785444
1430090667373785444
[/caption]

Resep Es Goyobod

Bahan Goyobod:

300 ml air

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun